BONTANG – Pesta pemilihan wali kota dan wakil wali kota masih menyisakan waktu satu tahun lagi. Namun, beberapa kandidat mulai unjuk gigi. Memberanikan diri untuk bersedia menjadi salah satu kontestan Pilwali Bontang 2020.
Partai Golongan Karya (Golkar) dengan raihan suara terbanyak pada Pileg tahun ini bakal mengusung sang petahana, yakni Neni Moerniaeni. Ketua Harian DPD Partai Golkar Arham mengatakan elektabilitas Neni saat ini masih tinggi. Berdasarkan pantauan dari pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Tentunya prioritas ialah Ketua DPD II Bontang (Neni),” kata Arham.
Akan tetapi, internal partai bakal melakukan survei didampingi oleh pengurus DPD I Golkar Kaltim. Hal tersebut sesuai dengan prosedur partai. Jika terdapat selisih kurang dari 10 persen persentase elektabilitas antara Ketua DPD II dengan kader lainnya, maka terpilih ialah Ketua DPRD II.
Dalam petunjuk pelaksanaan (juklak) partai Golkar sehubungan penjaringan kepala daerah itu diatur. 10 persen dianggap batas maksimal margin error yang akan terjadi.
“Kalau 10 persen ke bawah itu masih bisa diperbaiki. Karena partai tentu tujuannya satu yakni memenangkan pertarungan itu,” ucapnya.
Disebutkan dia, Neni dapat kembali diusung karena masih menjabat satu periode. Mengenai, jalan yang ditempuh apakah melalui partai atau jalur independen, diserahkan kepada bersangkutan. Tetapi, Arham optimistis perahu Golkar bakal digunakan oleh Neni.
Ia mengaku hingga kini belum melakukan proses komunikasi dengan parpol lainnya. Diketahui, Golkar meraih lima kursi pada pileg kali ini. Jumlah tersebut mengantarkan partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto ini mampu mengusung paslon secara mandiri.
Golkar mendapatkan 16.300 total suara. Rinciannya, dapil Bontang Utara memperoleh 7.286 suara. Total tersebut mengantarkan dua calegnya duduk di Bontang lestari (Sekretariat DPRD). Meliputi Andi Faizal Sofyan Hasdam dan Rustam HS.
Jumlah kursi pun diraih di dapil Bontang Selatan. Dengan mengemas 7.314 suara. Yassier Arafat dan Nursalam ialah dua nama yang dipastikan lolos. Sementara satu kursi di dapil Bontang Barat menjadi milik Muslimin.
Selain Neni, muncul nama Adi Darma yang bakal ikut turun gunung. Meski gagal duduk di parlemen Senayan, namun mantan Wali Kota Bontang ini mampu meraup 6.034 suara di Kota Taman.
Diberitakan sebelumnya, lobi partai pun telah dilakukan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Meski belum sepakat, namun Ketua DPC PKB Basri Rase menyatakan kesiapannya jika diberikan amanah untuk ikut pesta demokrasi itu.
“Tapi sebagai kader partai, ketika diberi amanat atau tugas dari partai, maka saya siap. Lahir batin saya siap,” kata Basri.
Berkenaan pendamping, Basri bakal melakukan survei terlebih dahulu. Hasil survei itulah yang dijadikannya keputusan untuk meminang. Ia pun tak membutuhkan kualifikasi khusus bagi pendampingnya nanti.
“Saya tidak terlalu memikirkan, yang paling utama ialah etika dan komitmen mereka menjadi pemimpin bukan untuk sendiri atau kepentingan kelompoknya, melainkan untuk masyarakat,” pungkasnya.
GERINDRA-PKS POTENSI SEPAKET
Dua partai yang tergabung dalam koalisi adil dan makmur pun sepakat meneruskan perjuangan pada Pilwali Bontang mendatang. Mereka ialah partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua DPC Partai Gerindra Bontang Agus Haris mengatakan telah melakukan pertemuan dengan pengurus DPD PKS Bontang. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai potensi untuk mengusung calon secara bersama.
“Kalau kami bakal mengusung Andi Harun sebagai calon wali kota Bontang,” kata Agus Haris.
Ia menyebut peluang untuk memenangkan Pilwali terbuka lebar. Melihat dari kiprah yang telah dilakukan oleh Andi Harun di Kota Taman, sebagai ketua pengurus salah satu partai.
“Tinggal connecting (hubungkan) ulang. Karena sudah melakukan konsolidasi dengan masyarakat saat itu,” ucapnya.
Total perolehan Partai Gerindra pada pileg mencapai 11.216 suara. Sementara PKS mendapatkan 9.762, dari tiga dapil yang ada. Artinya, jika dijumlahkan tercatat 20.987 suara dari kedua partai ini. Jumlah itu yang menjadi salah satu barometer untuk siap bertarung pada Pilwali September, tahun depan.
Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Bontang Abdul Malik membenarkan telah terjadi proses komunikasi dengan partai berlambang kepala burung garuda tersebut. Hingga kini, di internal PKS masih melakukan penjajakan terkait nama yang bakal diusung untuk menjadi tandem koalisinya.
“Kaitan dengan hal komunikasi itu wajar karena mesranya hubungan Gerindra-PKS dari pusat hingga daerah,” kata Malik.
Namun, ia belum berani membocorkan nama-nama yang berpotensi disokong maju. Konon, empat nama mulai mencuat. Meliputi Isro Umarghani, Harun Al Rasyid, Ma’ruf Effendy, dan Abdul Malik.
PERAIH DUA KURSI SIAP MEMBUKA DIRI
Partai yang memperoleh jumlah kursi minim pada Pileg tahun ini pun siap membuka diri. Dengan sejumlah partai yang mampu membuat fraksi utuh. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) misalnya telah melakukan komunikasi dengan parpol lain. Tetapi, belum menghasilkan keputusan final.
“Kemungkinan keputusan bakal diambil pada pekan ini. Tetapi ini dalam hal pembentukan fraksi dewan,” kata Ketua DPC Hanura Bontang Hendra Wijaya.
Ia menyatakan potensi untuk kesepakatan komitmen dengan parpol lain hingga Pilwali bisa saja terjadi. Mengingat politik bersifat dinamis.
Diketahui, dua wakil Hanura berasal dari dapil Bontang Selatan dan Bontang Utara. Dengan total keseluruhan raihan partai ialah 6.350 suara.
Hanya memperoleh dua slot kursi, tak membuat NasDem pun kecil hati. Partai yang didirikan oleh Surya Paloh ini bakal mengusung empat nama untuk ikut dalam Pilwali. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris DPD NasDem Bontang Bakhtiar Wakkang.
Keempat nama itu ialah Kahar Kalam, Joni Muslim, Ismail, dan Faisal. Nantinya, survei akan dilakukan oleh DPW NasDem Kaltim. Untuk melihat elektabilitas dari empat nama tersebut.
“Mereka (DPW Nasdem Kaltim) akan turun langsung ke lapangan,” kata pria yang akrab disapa Tiar ini.
Akan tetapi, NasDem tidak akan menutup diri bagi calon dari eksternal. Pengurus akan membuka diri jika ingin melamar menggunakan bendera NasDem. Ia menjamin, partai tidak akan meminta mahar sehubungan proses ini. Hingga kini, NasDem belum melakukan pendekatan dengan parpol lainnya.
Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) akan mengusung Ketua DPD-nya yakni Andi Ade Lepu untuk ikut serta dalam Pilwali mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris DPD PAN Bontang Ridwan.
Akan tetapi internal partai akan melakukan pemetaan terlebih dahulu. Untuk mengetahui elektabilitas seluruh kandidat. “Prioritas kami yakni mengusung kader kami,” kata Ridwan.
Sadar belum cukup syarat perolehan kursi di dewan, PAN akan melakukan pendekatan dengan parpol lain dalam waktu dekat. Ia optimistis yang diusung diterima oleh parpol lain, mengingat hanya Partai Golkar yang dapat mengusung calonnya sendiri, tanpa gabungan parpol lain. (ak)
Calon Kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota
No. | Nama | Partai |
1 | Neni Moerniaeni | Golkar |
2 | Adi Darma | Golkar |
3 | Basri Rase | PKB |
4 | Andi Harun | Gerindra |
5 | Isro Umarghani | PKS |
6 | Harun Al Rasyid | PKS |
7 | Ma’ruf Effendy | PKS |
8 | Abdul Malik | PKS |
9 | Kahar Kalam | NasDem |
10 | Joni Muslim | NasDem |
11 | Ismail | NasDem |
12 | Faisal | NasDem |
13 | Andi Ade Lepu | PAN |
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post