Camat Pedalaman Minta Fokus Tuntas Infrastruktur
SANGATTA – Beberapa camat pedalaman Kutim menagih janji Pemerintah. Permintaan masyarakat cukup sederhana. Yakni berupa kebutuhan infrastruktur seperti jalan, sarana kesehatan, pendidikan, listrik, dan perekonomian.
Camat Karangan, Suharman, salah satunya. Dirinya meminta kepada Pemkab Kutim membuatkan pasar induk seperti hal beberapa kecamatan lainnya. Sebab, 80 persen warga yang memiliki mata pencaharian sebagai petani itu sangat membutuhkan keberadaan pasar untuk menjual semua hasil panen mereka.
Para petani mengaku kesulitan memasarkan hasil panen lantaran belum memiliki wadah maksimal untuk berdagang. Warga hanya memanfaatkan lapak pinggiran memasarkan dagangan kepada konsumen.
“Karena 80 persen warga kami sebagai petani, maka kami harap Pemkab membuatkan pasar induk. Karena selama ini para petani hanya memasarkan hasil panennya di pasar pinggiran saja,” kata pria yang kerap disapa Cono’ itu.
Padahal, jika kecamatan yang punya motto Bersih, Rapi, Indah, Unik, dan Nyaman (BRIUN) itu memiliki pasar induk, niscaya para petani tidak kesulitan untuk memasarkan hasil panennya. Sehingga, semua hasil panen bisa terjual secara maksimal.
“Ada beberapa andalan petani di Karangan. Yakni, coklat dan padi. Dua hal inilah yang paling mencolok selain berbagai jenis sayuran. Karena belum ada pasar, maka semua hasilnya tidak dapat dijual secara maksimal. Bahkan, tak jarang dijual ke daerah lain,” katanya.
Mantan Kepala Bidang Trantibbum Satpol PP itu berharap, Pemkab bisa mengabulkan mimpi masyarakat Karangan di tahun mendatang. Entah 2018 ataupun 2019. Yang jelas, tuntutan tersebut bisa direalisasikan. Ini semua bertujuan untuk membangun ekonomi masyarakat dan kemajuan Karangan. “ Usulan ini juga sudah kami sampaikan pada saat Musrembang Kecamatan lalu. Mudahan saja bisa bisa direalisasikan,” katanya.
Tidak cukup sampai disitu, mantan pejabat Dishubkominfo, ini juga meminta pemerintah membuatkan irigasi bagi para petani. Irigasi dianggap perlu untuk mempermudah petani dalam bercocok tanam. Sehingga,tidak lagi mengandalkan tadah hujan. Pada saat kemarau melanda, kekeringan bisa diminimalisir.
“Irigasi juga sangat kami harapkan. Kehadiran irigasi sangat membantu petani. Kami yakin, jika ada irigasi, hasil panen petani semakin meningkat. Karena kebutuhan air selalu terpenuhi. Mudahan saja usulan ini bisa dipertimbangkan,” harapnya.
Pria yang dikenal tegas namun humoris ini turut berharap daerahnya bisa dipromosikan semaksimal mungkin. Karena Karangan memiliki berjuta potensi. Selain pertanian, tempat wisata tak kalah menakjubkan. Contohnya pegunungan karst Mangkaliat, lindung, wisata laut, pantai dan lainnya. “Karena wisata bisa menjadi PAD bagi Kutim. Karenanya, kami perlu dukungan instansi terkait gencar mempromisikan daerah kami,” pintanya.
Tak kalah penting, Karangan dianggap lokasi rawan tindak kriminal. Salah satunya peredaran narkoba. Pasalnya, Karangan merupakan salah satu kecamatan perbatasan yang berpotensi menjadi wadah keluar masuk barang haram. “Makanya kami minta dibangunkan Polsek. Jangan Pospol lagi. Karena tingkat kerawanan di sini (Karangan,red) berpotensi tinggi,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post