SANGATTA – Sejumlah kelas dalam cabang olahraga (cabor) menembak yang akan dilaksanakan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) terpaksa dipindah ke Balikpapan. Salah satunya kelas memburu. Padahal waktu pertandingan hanya tinggal hitungan hari.
Bupati Kutim Ismunandar mengatakan, saat ini Kutim sedang sibuk menata persiapan, mulai dari venue, alat tanding, dan lainnya. Sehingga jika didapati masih ada venue yang belum siap, pihaknya bergegas mencari alternatif lain. Seperti berkoordinasi dengan daerah yang memang memiliki tempat untuk bertanding.
“Separuh kami mainkan di Balikpapan, karena kita tidak punya kelasnya di sini,” jelasnya saat diwawancarai belum lama ini.
Pemindahan lokasi venue menembak memang menjadi pembahasan khusus, namun menurutnya ini merupakan langkah konkret yang diambil, untuk menjamin kepentingan kontingen.
“Sebenarnya banyak juga cabor lain main di luar. Kalau tembak itu baru saja kami pindah, karena memang cuma Balikpapan yang punya tempat,” jelasnya.
Sebanyak 42 dari 53 cabor akan dilaksanakan di Kutim, sementara sisanya dipertandingkan di daerah lain.
Ketua Panitia Besar (PB) Porprov ini juga menyadari, kekurangan sarana dan prasarananya menjadi kendala. Namun hal itu bukan menjadi halangan untuk melaksanakan perhelatan olahraga terbesar se-Kaltim ini.
Ia merincikan dari 53 cabor, sebanyak 42 cabor akan dipertandingkan di Kutim, tiga cabor di Bontang, satu cabor di Balikpapan, satu cabor di Berau, dan enam cabor di Samarinda.
“Sebagian besar tetap main di Kutim, untuk 27 November 2018, sudah mulai sejumlah pertandingan, namun pembukaannya tetap 1 Desember,” terangnya.
Terpisah, Wakil Bupati yang juga menjabat selaku Ketua Kontingen Kutim, Kasmidi Bulang menyebut, pertandingan cabor menembak tetap dapat dilaksanakan di venue yang telah dibangun, karena dianggap memadai untuk arena kelas target. “Kalau itu bisa kami mainkan di venue atau di Polres,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post