BONTANGPOST.ID, Bontang – Seruan untuk melakukan mutasi pejabat disuarakan oleh Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam. Utamanya bagi pejabat yang gagal menerjemahkan visi-misi kepala daerah maupun tidak bekerja secara efektif.
“Segera evaluasi dan lakukan mutasi sesuai regulasi kepada para pejabat terkhusus yang tidak bisa sejalan dengan program yang sudah disusun oleh wali kota maupun wakil wali kota,” kata Andi Faiz.
Menurutnya terdapat kepala OPD yang kerap tidak hadir saat diundang dewan dalam rapat kerja, rapat dengar pendapat, maupun paripurna. Padahal yang dibahas untuk kepentingan masyarakat.
“Pemerintah, OPD, dan DPRD harus selaran. Jangan sampai ada kepala OPD yang tidak datang saat diundang dewan tanpa alasan jelas,” ucapnya.
Politikus Golkar ini menilai komunikasi dan sinergi antara eksekutif dan legislatif diperlukan. Sehingga rencana pembangunan daerah bisa berjalan lancar. Selain kepala OPD, Andi Faiz juga menyentil lurah untuk mempunyai etos kinerja yang tinggi. Terkhusus dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memilih irit bicara terkait dengan usulan tersebut. Menurutnya pengambilan keputusan untuk mutasi pejabat tidak dilakukan secara buru-buru.
“Saya masih melihat dulu kinerja mereka. Mungkin enam bulan atau lebih cepat untuk itu (mutasi pejabat),” tuturnya.
Langkah yang dilakukan terlebih dahulu ialah menerapkan skema job fit. Tujuannya agar pejabat tersebut berada di posisi yang pas untuk memimpin tiap OPD.
Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris menambahkan jika ada pejabat yang tidak hadir dalam rapat undangan dewan maka perlu dievaluasi. Bahkan sanksi pun bisa diberikan kepada mereka yang bersifat abai.
“Harus ada teguran karena tidak datang berati mengabaikan fungsi sebagai pelayan masyarakat,” pungkasnya. (ak)