BONTANGPOST.ID, Bontang – Warga mengeluhkan aktivitas penggalian di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Kanaan. Aktivitas yang diduga tambang pasir ilegal itu berada di dekat rumah beberapa warga. Bahkan akibat pengerukan, rumah warga terancam ambrol.
Salah seorang warga Baharuddin mengungkapkan, aktivitas tersebut diketahui telah berlangsung lebih dari satu tahun. Aktivitas mulai dilakukan sekitar Oktober 2023 lalu. Kala itu tanah masih rata. Berbeda dengan kondisi saat ini yang sudah dikeruk hingga kedalaman kurang lebih enam meter.
Dari pantauan di lokasi, ada bangunan warga yang runtuh di bagian belakang. Dinding bangunan yang masih setengah jadi itu pun mengalami keretakan.
“Bagian belakang bangunan di sebelah itu sudah runtuh terdampak pengerukan. Sedangkan di sini (kediamannya) jaraknya tinggal kurang dari tiga meter,” ungkapnya, Sabtu (8/3/2025).
Sejatinya ia khawatir akan longsor. Terlebih saat ini curah hujan sedang tinggi. Ketika hujan datang pun, bekas galian tersebut terendam air.
Ia menuturkan, pemilik lahan sempat mengatakan bakal melakukan penimbunan. Namun hal itu tak kunjung dilakukan. “Kalau ditimbun pun, sebenarnya kan kondisinya tidak dapat kembali seperti semula. Kepadatan tanahnya pasti berbeda,” tuturnya.
Terpisah, Kapolsek Bontang Barat Iptu Hadi Esmoyo menyebut sudah meninjau lokasi tersebut karena adanya longsor beberapa waktu lalu. Kemudian kembali melakukan pengecekan pada Jumat (7/3/2025) kemarin. Namun tidak ada aktivitas tersebut.
Terkait dengan adanya bagian rumah warga yang runtuh, ia mengaku pernah memperoleh informasi tersebut. Saat itu ia mengimbau agar aktivitas itu dihentikan. Apalagi posisi galian hanya beberapa meter dari jalan raya, sehingga dikhawatirkan berdampak luas.
“Sudah kami beri imbauan. Sekitar dua hari lalu Tim Tipidter (Tindak Pidana Tertentu) Polres Bontang juga sudah meninjau,” pungkasnya.