Ketua MUI: Pencabul IM Bukan Ustaz

NYATAKAN SIKAP: Forum Komunikasi Santri (FKS) Kota Bontang menyatakan sikap atas kasus pencabulan yang membawa nama ponpes. Dijelaskan MUI bahwa pelaku IM bukan merupakan kiai, ustaz, ataupun pengajar.(MEGA ASRI/BONTANG POST)

BONTANG – Forum Komunikasi Santri (FKS) Kota Bontang menyatakan sikap terkait kasus pencabulan yang terjadi di Pondok Pesantren NM. Mereka menjelaskan bahwa oknum pimpinan berinisial IM (48) bukanlah seorang kiai ataupun ustaz. Sehingga, dengan adanya kasus pencabulan yang saat ini sedang dalam proses penyidikan oleh kepolisian, diminta agar tidak menyudutkan Ponpes NM.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bontang, Imam Hambali mengatakan, kasus pencabulan tersebut memang sudah membuat resah masyarakat muslim dan bisa menjatuhkan nama baik pesantren. Padahal sebenarnya, ponpes tersebut bukan ponpes asli. “Karena notabenenya ponpes yang sesuai itu dipimpin oleh seorang kiai atau ustaz. Sementara, pelaku IM ini bukanlah seorang kiai atau ustaz. Dia hanya mengelola dan menampung anak-anak yatim, tetapi yang mengajar bukan dia,” jelas Imam membuka konferensi pers di Pesantren Maadin Daarul Fattah, Rabu (13/12) kemarin.

Bahkan Imam menyebut jika IM tidak memiliki keahlian dalam mengajar agama Islam dan bisa dikatakan sebagai orang awam. “Saya tahu hal itu karena setiap tahun ketika ada event MTQ, di Kecamatan Bontang Utara itu bukan KUA yang mengurus, tetapi malah pelaku IM ini yang menguasai segalanya,” ujarnya.

Sehingga, dengan adanya kasus pencabulan tersebut, Imam mengatakan teman-teman di LPTQ harus mengambil pembelajaran. Jadi, apapun yang sebelumnya diurus oleh IM sebaiknya diambil alih yang bertujuan agar anak-anak di Pesantren NM tidak bubar. “Jadi yang kami harapkan, panti atau ponpes itu tetap berjalan meski adanya kasus itu. Tetapi untuk pimpinannya nanti dipikirkan bersama. Nanti kami tunjuk agar tidak bubar,” ungkapnya.

Selain itu, Imam juga akan mengajak pengurus Ponpes NM untuk bermusyawarah apakah akan dirombak atau tidak. Imam juga mengaku sempat ditunjuk sebagai penasihat, tetapi tidak ada kelanjutannya.

Yang terakhir, terkait perilaku dari IM, Imam mengatakan perlu ada pencerahan karena itu merupakan kecelakaan. “Walaupun orang itu sudah berbuat dosa, kalau dia mau bertobat asalkan taubatan nasuha, maka harus diberi kesempatan, dia juga perlu pencerahan agar hatinya cerah. Jadi kejadian yang sudah biarkan saja, yang belum ini harus lebih hati-hati jangan sampai berbuat dosa lagi,” bebernya.

Ketua FKS Bontang Mulkan Adzima mengatakan, pihaknya merasa prihatin dan menyatakan duka atas kasus pencabulan di lingkungan ponpes yang ada di Bontang. Mulkan juga menyatakan jika pihaknya menyerahkan kasus itu sepenuhnya ke kepolisian agar pelaku dituntut seadil-adilnya. “Kami juga meminta Pemkot Bontang dan Kemenag Bontang untuk memberikan pembinaan secara berkala terhadap korban dan menghilangkan traumatik korban,” ujarnya.

Yang terpenting baginya, pelaku pencabulan itu adalah oknum pimpinan dan tidak bisa disamaratakan dengan para kiai atau ustaz. Sehingga diharapkan masyarakat tidak membesar-besarkan masalah ini. Karena sebenarnya hadirnya ponpes di Bontang berperan juga dalam pendidikan agama Islam di Bontang. “Kami harapkan jangan ada rasa traumatik untuk menitipkan putra-putri masyarakat di pesantren. Karena TKP tersebut bukan sepenuhnya di ponpes NM melainkan di panti asuhannya,” terang dia.

“Yang bersangkutan juga bukan seorang pengajar, ustaz atau kiai, tetapi orang yang punya niatan untuk mengelola panti asuhan,”sambungnya.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kasi Pendidikan Islam Kemenag Bontang, Tasnim Muin. Dikatakan bahwa awalnya NM merupakan panti asuhan yang berkembang menjadi ponpes. Sebelum kasus ini terungkap pun, pihaknya sempat ke Ponpes NM, namun pengurus terkesan tertutup dan dirinya bersama Kepala Kemenag Bontang hanya diterima di halaman tidak diajak untuk berkeliling.

“Mudah-mudahan ini jadi pembelajaran untuk memperkuat pembinaan ke bawahnya. Memang seyogianya ponpes itu santri laki-laki dan perempuan terpisah, tetapi karena ini menyatu dengan panti asuhan, kami pun tak bisa apa-apa. Ke depan kami akan evaluasi status ponpesnya,” ungkapnya.

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Kasat Intel Polres Bontang, AKP Ibnu. Hadir juga Islahudin pimpinan Ponpes Daarul Furqon, serta Fatman Marzuki pimpinan Ponpes Daarul Quro.(mga)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor