Penolakan dan pengusiran mewarnai pengalamannya bekerja sebagai pemasaran. Justru hal tersebut menjadi pelecut semangatnya, untuk terus memberikan yang terbaik bagi perusahaan tempatnya bernaung.
Yusva Alam, Bontang
Evantri Manurung, pria asal Pematang Siantar, Sumatra Utara ini sudah menetap di Bontang lima tahun lamanya. Selama lima tahun itu pula dirinya bekerja di BPJS Ketenagakerjaan cabang Bontang menempati posisi Marketing Officer, khususnya bidang perluasan pemasaran. Pasalnya, Ia diterima bekerja di BPJS Ketenagakerjaa tahun 2012 dan langsung ditempatkan di Kota Taman. “Saya melamar di Jakarta. Sejak awal melamar, saya memang sudah siap kalaupun harus ditempatkan di daerah-daerah terpencil,” ujarnya.
Menempati posisi Marketing Officer baginya bukan perkara mudah. Walaupun sebelum bekerja di BPJS Ketenagakerjaan, dirinya sudah berpengalaman di bidang pemasaran pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya. Mendapat penempatan di kota kecil seperti Bontang ini, memiliki tantangan tersendiri bagi dirinya. Berbeda saat Ia bekerja di kota sebesar Jakarta. “Suka duka dan pahit manisnya pekerjaan tetap harus saya lalui, karena ini sudah keputusan saya sejak awal,” beber pria yang murah senyum ini.
Diakuinya, baik pengalaman pahit maupun yang menyenangkan kerap dialaminya selama lima tahun bekerja. Ia merasakan beratnya profesi ini saat harus mendatangi perusahaan-perusahaan yang berlokasi di daerah-daerah pelosok nan terpencil. Karena menurutnya, jauhnya jarak, medan lokasi yang cukup menantang, dan kondisi jalan menuju lokasi yang berlumpur cukup menyulitkan dirinya saat harus mencari calon peserta baru.
“BPJS Ketenagakerjaan Bontang ini juga membawahi wilayah Kutim, sehingga kami juga diharuskan mendatangi perusahaan-perusahaan di daerah terpencil,” selorohnya.
Selain itu, penolakan dan pengusiran juga kerap mengisi pengalaman pahitnya. Selain mendatangi perusahaan untuk mencari calon peserta baru, Ia juga harus mendatangi toko-toko. Karena masih banyak toko di Bontang yang belum mendaftarkan pegawainya di BPJS Ketenagakerjaan. Seringkali Ia ditolak maupun diusir, walaupun hanya sekadar ingin mensosialisasikan program-program BPJS Ketenagakerjaan. “Semuanya tetap saya hadapi dengan tenang. Tidak lantas emosi dan terikut marah-marah,” ujarnya.
Beragam pengalaman pahit yang dirasakannya ini kerap tertutupi dengan pengalaman menyenangkan, yang membuatnya tetap betah melakoni posisi sebagai pemasaran ini. Di antaranya saat dirinya mendapatkan calon peserta baru yang bersedia mendaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini menjadi kepuasan tersendiri baginya.
Ditambah lagi, dengan ungkapan terima kasih dari ahli waris saat mendapatkan santunan ketika sanak keluarganya meninggal dunia. Walaupun baginya, santunan itu bukan dari pribadinya, namun ungkapan terima kasih itu membuat batinnya terasa bahagia.
“Karena ini merupakan cerita nyata yang pernah saya alami sendiri. Sang ahli waris mengungkapkan rasa syukurnya dan berterima kasih kepada saya, saat mendapat santunan kematian,” kenangnya.
Dikatakannya, walaupun sepahit apapun tantangan yang dihadapinya saat bekerja, pantang membuatnya surut. Justru menjadi pelecut semangat untuk terus bekerja sebaik mungkin. (*)
Tentang Evan:
Nama: Evantri Manurung
TTL: Pematang Siantar/27-02-1987
Alamat: Jalan Habibon No 5
Jabatan: Marketing Officer BPJS Ketenagakerjaan
Pendidikan: S1 Fakultas Hukum Universitas Atmajaya, Jogjakarta
Reward: Penghargaan Marketing Officer Terbaik Kalimantan.
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: