Bontang seolah tak pernah kehabisan anak-anak berprestasi. Beragam prestasi pun diraih dari bermacam minat masing-masing. Sama halnya yang kini dicapai Faizal Husni Sahid, yang menjadi Duta Fisika Indonesia dalam ajang Asia Physic Olympiad (APHO) ke-18 di Rusia, saat ini.
Muhammad Zulfikar Akbar, Bontang
ANAK bungsu dari tiga bersaudara ini memang gemar menghitung sejak dini. Saat bersekolah di SD 2 YPK, Izal –sapaan akrabnya—menggemari pelajaran matematika dan teknik menghitung dengan sempoa. Pun saat berbagai ulangan harian, dia sering meraih nilai sempurna. “Hampir setiap ulangan matematika sering dapat nilai 100,” ujar Nur Sahid, orang tua Izal yang bercerita kepada Bontang Post.
Pria yang juga General Manager Umum Pupuk Kaltim ini mengaku, Izal memang kerap mendapat prestasi sejak kecil. Selain pernah mewakili Kaltim dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Matematika tingkat nasional, dirinya juga pernah meraih juara pertama beregu dalam Olimpiade Olahraga dan Seni (O2SN) Catur Putra tingkat provinsi semasa SD. “Bahkan saat SMP, Izal pernah mendapat medali emas di OSN Fisika,” kata Sahid.
Keputusannya untuk pindah sekolah sejak SMP di Tanggerang, tepatnya di SMP Kharisma Bangsa karena Izal mendapatkan beasiswa dari sekolah tersebut. Pun juga saat SMA meneruskan di sekolah yang sama, karena dia mendapatkan beasiswa serupa. “Jadi bukan karena tidak ingin sekolah di Bontang, tapi karena mendapat beasiswa untuk sekolah di sana. Sampai saat ini, dia masih putra Bontang dan ber-KTP Bontang,” tegas ayahnya.
Sahid bercerita, awal mula Izal berada di dunia fisika, karena saat SMP sudah terlalu banyak siswa yang ikut dalam olimpiade matematika. Sehingga, Izal pun diarahkan untuk mengikuti olimpiade fisika. Meski begitu, Izal tetap percaya diri. Bahkan bisa meraih hasil terbaik dengan berhasil menggondol emas di berbagai perlombaan. “Kalau di SD kan tidak ada fisika. Toh juga mirip-mirip, ada menghitungnya juga,” kata Sahid.
Berbagai perlombaan fisika hingga berskala nasional pun kerap kali diikuti Izal hingga SMA. Hingga akhirnya, Izal dinyatakan lolos pembinaan tahap pertama International Physic Olympiad (IPHO) ke-47 di Swiss, 2015 lalu. Sayang, Izal tidak berhasil dalam tahap kedua. Namun dia tak patah arang. Dirinya pun mencoba mengikuti pembinaan serupa untuk IPHO ke-48 dan dinyatakan lolos pembinaan hingga tahap kedua.
Pun saat akan menjadi Duta Fisika Indonesia dalam APHO 2017, Izal juga harus melewati beragam seleksi dari Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Proses tersebut pun berbuah manis. 5 Januari 2017, Izal mendapat undangan pembinaan dari Center of Science and Mathematics Olympiads (CoSMos) guna mengikuti Olimpiade Fisika Asia (APHO) ke-25 tahun 2017 yang dilaksanakan pada 1-9 Mei 2017 di kota Yakutsk, Rusia.
Beragam materi diajarkan dalam kurun waktu empat bulan mulai 16 Januari hingga 28 April. Satu materi seperti listrik dan magnet, bahkan bisa diajarkan hingga empat minggu lamanya. Hingga tiga minggu terakhir sebelum keberangkatan, pembinaan lebih difokuskan pada simulasi olimpiade. “ketujuh anggota tim APHO Indonesia terbang dari Jakarta ke Hongkong dengan GA 876, kemudian ke Moscow dan selanjutnya ke Yakutsk.
Transit di Hongkong sekitar 3 jam dan di Moscow sekitar 5 jam yang dimanfaatkan untuk mengenal keindahan ke dua kota tersebut. Rombongan tiba di Yakutsk tanggal 1 Mei 2017 pada jam 11.05 waktu setempat. Saat ini di Yakutsk sedang musim dingin dengan suhu 5°C sehingga tim harus memakai baju tebal,” ujar Sahid.
Sahid bercerita, saat berada di rumah bersama keluarga, anaknya memang tampak biasa-biasa saja. Malah, Izal lebih banyak mengaji Al-Quran, hingga berhasil menghafalkan juz 30. Bahkan untuk cita-cita anaknya, Izal tampak mengalir begitu saja. Baru-baru ini, Izal dinyatakan diterima di jurusan Electrical and Electronic Engineering NTU Singapore. “Sudah diterima 17 Maret yang lalu untuk tahun akademik 2017-2018,” katanya.
Di momen Hari Pendidikan Nasional saat ini, Sahid berharap anaknya dapat mengharumkan nama bangsa dan negara di bidang Fisika, serta memberi inspirasi bagi pelajar di Bontang. Selain itu, ia juga berharap semakin banyak siswa dari Bontang yang bisa mengikuti kompetisi di berbagai bidang hingga tingkat nasional bahkan internasional.
“Setiap orang adalah jenius dan kecerdasan seseorang bisa dipelajari, yang penting jangan cepat puas dengan apa yang telah kita raih saat ini. Selain itu ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, sehingga hari ini harus lebih baik dari kemarin dan esok harus lebih baik dari hari ini,” pesan Sahid. (bersambung)
Tentang Izal
Nama lengkap : Faizal Husni Sahid (Izal)
Tempat/Tgl lahir : Bontang, 27 November 1998.
Alamat : Jl Bougenvil 11 PC6 PKT, Belimbing, Bontang Barat
Hobi : Renang dan Membaca
Orang tua : Nur Sahid – Endah Sri Wahyuni
Saudara Kandung :1) Mustafa Husni Sahid
2) Irfanda Husni Sahid (Kakak),
Riwayat Pendidikan :
– SD 2 YPK di Bontang Lulus Tahun 2011.
– SMP Kharisma Bangsa “School Of Global Education” Tanggerang
Selatan, Program Beasiswa, Lulus Tahun 2014.
– SMA Kharisma Bangsa “School Of Global Education” Tanggerang Selatan, Program Beasiswa, kelas XII
Prestasi Terbaru :
2017 : terpilih sebagai Duta Fisika Indonesia dalan APHO 2017 (Asia Physic Olympiad) ke 18 dilaksanakan Yakutsk Russia tanggal 1-9 Mei 2017
2017 : Lolos Pembinaan tahap 2, IPHO 2017 (International Physics Olympiad) ke-48 di Yogyakarta
2016 : Lolos Pembinaan Tahap I, IPHO 2017 (International Physics Olympiad) ke-48 di Yogyakarta
2016 : Juara 1 Medspin FK UNAIR
2016 : Juara 1 PRF (Pekan Rakyat Fisika di Universitas Indonesia)dll
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post