Menjadi polisi, ternyata butuh perjuangan. Seperti yang dialami Iptu Rihard Nixson yang saat ini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bontang. Sempat gagal saat mengikuti tes polisi tahun 1992, namun dirinya tak pernah menyerah.
MEGA ASRI, Bontang
Lahir 45 tahun silam, tepatnya 7 Agustus 1972 di Tapanuli Sumatera Utara, Rihard Nixson Lumbartoruan merupakan anak ke-7 dari 9 bersaudara. 2 kakaknya sudah lebih dulu menjadi Polisi. Sehingga, profesi sebagai seorang anggota Polri pun karena mengikuti jejak kedua abangnya.
Tak pernah terpikir olehnya untuk menjadi seorang polisi. Cita-cita pria bersuku Batak ini sebenarnya ingin menjadi tentara. Namun, kedua kakaknya yang polisi menasehatinya agar mau mengikuti jejaknya. Mulailah setelah lulus SMA, dirinya diarahkan untuk menjadi polisi.
Awal mengikuti tes tahun 1992 silam memang Rihard gagal dan tidak lolos seleksi akibat kurang persiapan. Karena harus menunggu satu tahun lagi untuk ikut tes ulang. Rihard pun mengisi waktu luangnya dengan bekerja di salah satu perusahaan kayu di Tarakan. “Tidak lolosnya saat tes kesemaptaan, makanya sambil menunggu 1 tahun, latihan fisik, dan belajar akademik juga terus dipersiapkan untuk tes selanjutnya,” jelas Rihard.
Persiapan pun, selain olahraga, Rihard juga menjaga kesehatan dengan tidak begadang dan tidak merokok. Tak hanya itu, karena sejak tahun 1989 dirinya sudah tinggal bersama kakaknya yang seorang polisi, Rihard pun sudah dididik mandiri dan disiplin. “Orang tua tetap di Tapanuli, saya pindah ke Kaltim ikut dengan kakak saya, makanya SMA saya di Bulungan,” ungkapnya.
Barulah tahun 1993, Rihard kembali mengikuti tes penerimaan calon Polri di Bulungan. Setelah lolos seleksi, Rihard pun mengikuti pendidikan dan selesai tahun 1994. Usai pendidikan, dirinya lantas ditempatkan di Polres Kutai Kartanegara sebagai anggota Sabhara selama 1 tahun 4 bulan.
Kemudian dipindah tugas ke Polsek Bongan Polres Kukar sebagai anggota Resintel selama 4 tahun. Tahun 1999 hingga tahun 2011, Rihard ditugaskan sebagai anggota reskrim dan kembali lagi ke Polres Kukar. Tahun 2011 dirinya mengikuti pendidikan Secapa Polri selama 7 bulan di Sukabumi. “Setelah selesai pendidikan, barulah ditugaskan di Subdit Tipikor Polda Kaltim hingga Maret 2017. Kemudian, dimutasi lagi ke Polres Bontang sebagai Kasat Reskrim yang baru 13 hari,” urainya.
23 tahun menjadi polisi, Rihard pernah mengalami kenangan yang mengesankan. Saat itu tahun 2003, dirinya bertugas sebagai anggota Reskrim di Polres Kukar. Ketika Sat Reskrim melakukan penggerebekan perampok, saat itulah terjadi baku tembak. Tiga buah timah panas pun, tertanam di tubuhnya. Satu di bagian tangan kanan dan 2 peluru di perutnya.
Teman-temannya saat itu mengira jika Rihard sudah meninggal dunia. Sehingga pembahasannya, akan dibawa ke mana mayat Rihard. Namun ternyata nyawanya masih bisa diselamatkan hingga Rihard bisa bertugas kembali. “Itu benar-benar kenangan saat menjadi polisi,” ujarnya.
Sejak memutuskan untuk mengikuti penerimaan Polri, kedua orang tuanya sangat mendukungnya. Sementara itu, impian Rihard saat ini adalah mengabdikan dirinya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat dirinya ditugaskan di Subdit Tipikor sempat mengikuti seleksi KPK, namun persyaratannya tidak lengkap.
Baik itu umur, maupun pangkatnya. Rihard sendiri membeberkan alasan ingin mengabdi di KPK karena bisa melakukan pemberantasan korupsi secara maksimal, dan tanpa intervensi. “Sistem kerja di KPK juga sangat sistematis,” imbuhnya.
Kendati demikian, itu hanya merupakan impiannya. Untuk saat ini, dirinya akan fokus pada tugasnya sebagai Kasat Reskrim. Tugas-tugas menjadi Kasat Reskrim pun tinggal melanjutkan dari Kasat sebelumnya yakni AKP Ade Harri Sistriawan. Rihard juga ingin menuntaskan semua kasus yang terjadi di Bontang. “Yang saya lihat di Bontang ini banyak kasus tanah yang mencuat, kasus curanmor, pencurian dengan pemberatan juga,” ujarnya.
Sementara sambil mengenali lingkungan dan wilayah di Bontang, Rihard juga memberikan tanggapan positifnya terhadap Kota Bontang. Dirinya hanya berpesan agar orang susah jangan ditambah kesusahannya, justru harus dibantu. Sedangkan di momen penerimaan Polri tahun 2017 ini, Rihard mengimbau agar para calon Polri berlatih dan belajar dengan serius. “Jangan sampai dimanfaatkan oleh calo, karena banyak calo gentayangan,” pesan dia kepada para calon Polri. (bersambung)
Tentang Rihard
Nama Lengkap: Iptu Rihard Nixson Lumbartoruan
TTL: Tapanuli 7 Agustus 1972
Nama Orang Tua: Gumontar Lumbartoruan dan Siti Sinaga.
Nama Istri: Rosalina Limbu
Anak: Rey Arisando
Kevin Riando
Devan Ariando
Alamat: Rumah Dinas Polres.
Pendidikan:
- SD Inpres Tapanuli
- SMPN 3 Siborong-borong Tapanuli
- SMAN Bulungan
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post