BONTANG – Kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang cenderung meningkat, tengah menjadi perhatian Pemkot Bontang belakangan ini. Berbagai upaya dilakukan dengan memperluas jejaring pelayanan bagi perempuan dan anak korban tindak kekerasan.
Untuk mengoptimalkan pelayanan di unit-unit masyarakat tersebut, Pemkot Bontang menggelar Pelatihan Pelayanan dan Pendampingan Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan bagi tenaga pendamping. Kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum, Riza Pahlevi di Pendopo Rujab Wali kota, Selasa (14/11) kemarin.
“Pelatihan diikuti sebanyak 20 peserta yang terdiri dari pengurus P2TP2A Tingkat kota, kecamatan, dan sekolah. Harapannya, pengetahuan bisa diimplementasikan dalam pendampingan dan konsultasi. Ilmunya selain menjadikan pendamping yang smart, pendamping bisa kreatif untuk melakukan inovasi dan menjadi motivator bagi korban kekerasan,” kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat, Abdu Safa Muha dalam laporannya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum, Riza Pahlevi mewakili Wali Kota Bontang menuturkan, kegiatan ini adalah komitmen pemerintah untuk menekan angka kekerasan seminimal mungkin. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus diakomodir dalam program-program yang mendukung pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak korban tindak kekerasan, agar pelayanan kepada masyarakat semakin dekat dan optimal.
Melalui kegiatan ini pula Pemkot Bontang juga berharap peserta dapat memiliki persepsi yang sama menjadikan Kota Bontang sebagai kota layak anak. (hms)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini: