bontangpost.id–SATU waktu pertengahan Oktober 2019. Rachman Ramadhan intens mengajak diskusi dua karibnya di kediamannya di Jalan Awang Long, Bontang Baru.
Sejatinya itu bukan diskusi berat, ringan saja. Sembari kongko dan ngopi, mereka membahas perihal cara memberikan kontribusi nyata pada daerah tempat mereka tumbuh. Dalam hal ini, Bontang. Sebab, sebagai putra-putri asli, ada beban moral yang mereka rasakan, untuk berkontribusi pada pembangunan kota ini. Meski hanya melalui hal sederhana.
Dengan profesi Rachman sebagai guru di salah satu SD negeri di Bontang, seorang kawan menyarankan agar mereka mendirikan komunitas nonprofit yang bergerak di bidang pendidikan. Oke, Rachman cukup tertarik. Namun kemudian dia berpikir, apa bedanya komunitas ini nantinya dengan yang lain? Selain itu, dia tak mau hadir bak “hero” seorang diri. Semua orang dalam komunitas itu nantinya dapat hero. Dan melahirkan puluhan, ratusan, bahkan ribuan pahlawan muda dan keren lainnya.
”Semua orang di komunitas tumbuh bersama. Bukan satu dua orang yang menjadi ‘hero’, tidak,” beber Rachman.
Pendidikan menjadi konsep dasar yang diusung Ruang Kita. Melihat isu terkini di Bontang, mereka lantas menambahkan lingkungan dan kesehatan di dalamnya. Ketiga konsep ini kemudian disatukan dalam satu tujuan yakni sosial kemasyarakatan. Sebab seluruh aktivitas komunitas nantinya berlandaskan suka rela, alias nonprofit.
Tepat 11 November 2019 komunitas itu akhirnya berdiri, dan diberi nama Ruang Kita. Resminya komunitas ini ditandai dengan didapuknya Rachman sebagai ketua perdana.
Demikian cikal bakal lahirnya komunitas Ruang Kita dalam narasi ketuanya, Rachman. Kala berbincang dengan reporter Bontangpost.id di salah satu kafe bilangan Pattimura belum lama ini.
Dijelaskan Rachman, berhubung sekarang lagi pandemi, banyak program kerja yang tertunda. Misalnya untuk lingkungan, Ruang Kita berencana menggelar workshop daur ulang minyak jelantah menjadi produk yang bisa digunakan kembali. Katakanlah menjadi sabun dan lilin.
Untuk pendidikan, Ruang Kita berencana “mengisi” sekolah di Bontang yang kekurangan guru, serta memberikan kelas inspirasi bagi anak-anak, khususnya murid SD.
Sementara di kesehatan, Ruang Kita berencana memberikan layanan telemedicine secara cuma-cuma untuk anak-anak. Selain itu, Ruang Kita juga berencana menggelar talkshow dengan sasaran audiens anggota OSIS SMP-SMA/sederajat se-Bontang. Legislator lokal, hingga anggota DPR RI, Hetifah Sjaifudian rencananya didapuk sebagai pembicara utama.
”Tapi semua kami pending dulu. Kondisi tidak memungkinkan bagi kami untuk mengeksekusi seluruh program itu,” ujar Rachman yang kala itu ditemani dua anggota inti Ruang Kita, Salawa Nur dan Wahyu Idris.
Tak mau dikalahkan kondisi, pun agar komunitas ini terus bergerak, maka selama pandemi, Ruang Kita gencar menggelar web seminar (Webinar). Tak tanggung-tanggung, webinar konsisten digelar saban pekan, dengan tema pembahasan yang berbeda. Sementara pembicara yang dihadirkan adalah profesional di bidangnya.
”Kami enggak mau tenggelam karena kondisi ini. Justru karena masih baru, kami harus gencar buat kegiatan,” kata Rachman sembari berkelakar.
Lebih jauh, Ruang Kita mengusung visi menjadi wadah pengembangan potensi untuk mewujudkan pendidikan bermakna, masyarakat sosial, sadar lingkungan, berbudaya dan kreatif.
Sementara tujuan pendiriannya ada tiga. Pertama, menjadi wadah untuk pengembangan potensi pemuda-pemudi. Kedua, mendorong dan melakukan kerja sama peningkatan karakter pemuda-pemudi asli Bontang agar senantiasa memiliki karakter berperilaku jujur, bertanggung jawab, kreatif, dan kritis. Dan terakhir, menjadi wadah terbentuknya pemuda-pemudi yang berkarakter cerdas, dan pemimpin hebat.
”Tapi pada prinsipnya, kami ingin menjadi wadah aktulisasi diri anak muda Bontang dalam tiga hal itu; pendidikan, lingkungan, dan kesehatan,” tambahnya.
Sejak didirikan (November 2019)
hingga akhir April 2020, total ada 20-an anggota dihimpun Ruang Kita. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan profesi. Ada dokter, guru, hingga mahasiswa.
”Tapi yang menjadi eksekutor utama di Ruang Kita itu ada 7 orang. Bisa dibilang mereka-mereka itu juga inisiator awal komunitas ini,” ungkap Rachman, yang juga Wakil Ketua Pencak Silat Bontang.
Untuk menjadi anggota Ruang Kita, syaratnya tak ribet. Bila berusia di bawah 30 tahun, memiliki ketertarikan serupa 3 konsep dasar Ruang Kita. Serta memiliki hasrat yang besar untuk berkembang dan membangun Bontang, maka dapat bergabung dalam komunitas ini.
Ditambahkan Sekretaris Ruang Kita Wahyu Idris, komunitas ini sengaja menyasar anak muda. Ini pun menjadi upaya mereka agar anggota Ruang Kita menjadi pribadi yang unggul, berdaya saing, dan siap menyongsong bonus demografi 2030-2040 mendatang.
”Kalau kita bisa menyiapkan diri menjadi generasi emas sejak dini, kenapa tidak,” tegas mahasiswa jurusan Pertanian ini.
Untuk proyeksi ke depan, inisiator Ruang Kita berharap komunitas ini tentunya berumur panjang dan berjalan selaras jalur yang telah disusun. Pun, mereka berharap kelak komunitas ini memiliki posisi tawar di hadapan pemangku kebijakan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post