BONTANG–Proyek pembangunan Pasar Loktuan hingga kemarin belum rampung. Bahkan, PT Faza Jaya Pratama selaku kontraktor telah meminta penambahan waktu selama empat hari dari batas waktu kontrak 22 Desember.
Direktur PT Faza Jaya Pratama M Faat mengatakan, dua hari lalu, total progres telah mencapai 97 persen. Adapun sisa pengerjaan berupa pemasangan pipa air, kanopi, dan keramik di bangunan lantai dua bagian belakang,
“Iya kami penalti selama empat hari. Pengerjaan sisa bobot-bobot yang kecil,” kata M Faat. Untuk diketahui, sesuai regulasi denda yang wajib dibayar kontraktor sebesar seperseribu dari nilai kontrak. Dia pun optimistis tambahan waktu ini dapat mengejar pengerjaan yang tersisa.
Sebab, tenaga kerja wajib lembur. Tidak ada pembagian tim. Dari total sekitar 100 karyawan bekerja mulai pukul 08.00–23.00 Wita. Waktu istirahat hanya satu jam pukul 18.00 Wita.
“Janji saya empat hari tambahan ini akan memasang semua volume. Pembersihannya nanti. Pastinya di luar waktu yang kami minta,” ucapnya.
Tutur dia, hambatan selama pengerjaan ialah terkait ketersediaan material. Misalnya, material baja wide flange (WF) untuk ukuran 12 meter harus dipesan dari Surabaya. Pasalnya, di Balikpapan hanya terdapat ukuran 6 meter.
Dari pemesanan hingga kedatangan material dibutuhkan waktu sekitar dua bulan. Pemesanan membutuhkan waktu lama karena kuantitas material yang dibutuhkan banyak.
“Pengirimannya meleset yang semula kami targetkan ambil di Balikpapan ternyata tidak ada. Itu pun setelah sampai di pelabuhan butuh seminggu lagi untuk pembongkaran,” tutur dia.
Selain itu, material bondek dan wermes harus didatangkan dari Makassar. Pasalnya, pemesanan melalui supplier di Balikpapan pun mengambil dari daerah tersebut. Secara otomatis waktu pemesanan lebih panjang.
Kendala tidak hanya terkait material, faktor cuaca ikut memengaruhi. Hujan yang mengguyur Kota Taman beberapa waktu ini mengakibatkan pengerjaan tersendat. Apalagi bangunan sebelum dipasang atap.
“Sebelumnya pada kewalahan kerja di lantai dua. Karena belum dipasang atap. Tetapi saat ini atap sudah terpasang jadi ketika hujan tidak menjadi persoalan,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, nilai kontrak proyek ini Rp 14,6 miliar. Bersumber dari APBD Bontang 2019. Pembangunan ini berlokasi di samping bangunan lama yang dikucurkan dari APBN. Luas bangunan 24×76 meter persegi. Terdiri dari dua lantai. Diproyeksikan mampu ditempati sejumlah 286 kios dan 35 lapak. (*/ak/kri/k8/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post