bontangpost.id – Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) memastikan proses relokasi pedagang Pasar Citra Mas Loktuan belum bisa dilaksanakan bulan ini. Mengingat OPD tersebut masih fokus dalam penyelesaian pencairan bantuan sosial bagi pedagang yang terdampak musibah kebakaran, Februari lalu.
Kepala Diskop-UKMP Kamilan mengatakan proses perpindahan pedagang bakal mulai digeber awal tahun depan. Saat ini, pihaknya meminta Unit Pengelola Teknis (UPT) Pasar untuk mempersiapkan skema relokasi. “Bulan ini belum, kemungkinan awal tahun baru bisa. Kalau penyaluran bansos ini tidak ada masalah baru kami mulai bergeser ke pengundian lapak,” kata Kamilan.
Nantinya jumlah pedagang yang diakomodasi di bangunan baru pasar mengacu database yang dikantongi UPT Pasar. Data pemilik lapak sudah terjaring saat UPT Pasar mengurus proses pencairan bansos. Ia memastikan skema pengundian akan dilakukan secara acak.
“Kami memprioritaskan yang mempunyai lapak untuk mendapatkan satu terlebih dahulu. Bila ada kelebihan dan masih ada yang memerlukan bakal kami sampaikan,” ucapnya.
Kamilan juga menjelaskan ada perbedaan masalah pengundian jika dibandingkan dengan Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin). Sebab pasar yang berlokasi di Jalan Ir H Juanda, Tanjung Laut Indah itu terdiri dari empat lantai. Sementara pasa Taman Citra Mas Loktuan hanya ada satu lantai. Dalam bentuk dua bangunan.
Sebelum pengundian, UPT Pasar bakal melakukan pemetaan terlebih dahulu. Tujuannya untuk menentukan posisi pedagang. Sesuai dengan klasifikasi jenis dagangannya. Menurutnya, sejauh ini pedagang belum mendesak untuk segera menempati bangunan baru.
Berkenaan dengan ketersediaan sarana dan prasarana, dalam waktu dekat, UPT Pasar akan melakukan pembersihan dalam bangunan. Petugas kebersihan bakal dikerahkan sehubungan hal tersebut. Seluruh fasilitas sudah dinyatakan terlengkapi. Hanya perlu dipikirkan mengenai penataan kawasan parkir.
“Tempat parkir masih perlu dipikirkan. Karena kurang luas,” terangnya.
Nantinya UPT Pasar dan Diskop-UKMP akan menghitung kapasitas kendaraan yang bisa tertampung. Setelah diketahui, maka akan dicarikan solusi jika kondisinya masih membutuhkan tambahan.
Dua bangunan di bangunan pasar yang baru ini memiliki 556 lapak. Bangunan pertama bersumber dari dana APBN senilai Rp 5,2 miliar. Nantinya bangunan ini diisi oleh sebagian besar pedagang basah. Mulai dari ikan, ayam, dan daging. Adapun bangunan kedua bersumber dari APBD Bontang dengan nilai Rp 24,6 miliar. Bangunan kedua ini seluas 24×76 meter dan diproyeksikan mampu ditempati sebanyak 286 kios, dan 35 lapak.
Sebelumnya, Pemkot Bontang menggelontorkan anggaran Rp 10 miliar untuk melanjutkan pembangunan Pasar Loktuan. PT Faza Jaya Pratama selaku kontraktor saat ini fokus terhadap pengerjaan drainase, pemancangan akses masuk, dan pengecoran los. Terbaru, pengadaan fasilitas dilengkapi oleh Pemkot Bontang. Pengerjaan ini nantinya meliputi finishing, pembangunan pagar beton keliling pasar sepanjang 200 meter, pompa hidran, dan bangunan genset. Total anggaran yakni Rp 2,3 miliar. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post