SORONG – Kader Partai Demokrat Kabupaten Maybrat, Saul Nauw, SE,MM menilai bahwa KPU harus netral dan bertugas sesuai tanggungjawab serta mengedepankan suara rakyat dibanding politikus – politikus demi kepentingan propaganda.
“Kami berharap KPU di 2011 jangan terulang lagi di tahun 2017. Jadi KPU harus bekerja sesuai lembaga independen dan bertanggungjawab sehingga Maybrat menghasilkan pemimpin yang berwibawa, pemimpin yang bersih, pemimpin yang disenangi rakyat karena suara rakyat,”katanya, Rabu (28/12).
Lanjutnya, suara masyarakat sesuai pilihan mereka, Maybrat sekarang sudah aman dan masyarakat tidak mau hal – hal terjadi seperti tahun 2011 yang rumah terbakar dan pembacokan terulang lagi.“Kami mau Maybrat itu aman karena yang bikin Maybrat kacau itu lembaga bukan masyarakat,”tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa terkait dengan Pemilukada di Maybrat, 2 pasangan yang ikut bertanding di Pemilukada 2017 yaitu SAKO dan KARYA. Saat peresmian Posko di Ayamaru Timur dan Aitinyo, Saul Nauw mengungkapkan bahwa hanya 50 sampai 60 orang yang hadir, sedangkan yang ada pada pemberitaan tidak sesuai dengan data di lapangan.
“Kami begitu melihat terbitan di Radar Sorong edisi 15 Desember tentang SAKO melumpuhkan Ayamaru Timur dan Aitinyo itu merupakan kebohongan publik, pertama dilakukan kebohongan publik kepada masyarakat pendukung SAKO, kedua kepada kandidat SAKO karena mereka mengatakan masyarakat membanjiri distrik tersebut padahal hanya 60 orang,”katanya.
Jadi ini manufer – manufer yang dibangun tidak benar dengan memberi semangat kepada kandidat dan pendukung. Kandidat SAKO pun hadir dan melihat langsung keadaan di lapangan bahwa yang hadir hanya beberapa warga saja.
“Kami saksi mata yang berada di Distrik Ayamaru Timur itu tidak sesuai realita. Itu tidak benar dengan di lapangan. Padahal waktu itu kandidat juga turun sendiri melihat realita di lapangan,”katanya.
Ia berharap tim pada masing – masing kandidat dan distrik itu harus mengatakan sesuatu yang benar – benar terjadi. Sesuai pemutakhiran data terakhir di KPU itu 900 pemilih, sedangkan data pilpres 2014 itu 1.012 pemilih dan ada pengurangan disitu.
“8 kampung Distrik Ayamaru Timur ada pengurangan data pemilih dan kami punya data atau bukti. Setiap kampung itu ada 40 suara yang hilang dan kami pantau semua distrik di Maybrat, sehingga kami berharap KPU tidak bermain karena KPU adalah lembaga independen,”katanya. (zia/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: