Baru 3 Pasar Dibangun, Berharap Semua Kecamatan Terpenuhi
SANGATTA- Pasar menjadi wadah terbaik dalam melakukan transaksi jual beli. Namun sayang, pemerintah baru mengabulkan tiga pasar dari 18 kecamatan yang tersebar di Kutim. Yakni Pasar Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Sangkulirang.
Idealnya semua kecamatan memiliki pasar tradisional lagi permanen. Karena keberadaan pasar merupakan salah satu indikator kemajuan daerah. Tak kalah penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Khususnya bagi para pedagang. Serta memudahkan masyarakat dalam berbelanja.
Berdasarkan hal itu, Camat Karangan Suharman bermimpi daerahnya dibuatkan pasar khusus. Pasalnya, selama ini warga setempat hanya memanfaatkan pasar dadakan dibibir jalan. Hal ini terpaksa dilakukan untuk melancarkan usaha masyarakat setempat. Mulai dari hasil panen buah, sayur, beras, dan lainnya.
“Kami berharap dibuatkan juga pasar. Sehingga masyarakat dengan bebas berdagang. Kebutuhan konsumen juga bisa terpenuhi. Tak kalah penting daerah kami akan ramai. Jika ramai tentu akan menjadi potensi PAD bagi pemerintah,” ujar Suharman.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim Muhammad Edwar Azran membenarkan hal itu. Saat ini baru terdapat tiga kecamatan yang resmi memiliki pasar. Yakni Pasar Induk Sangatta, Pasar Sangatta Selatan, dan Pasar Sangkulirang.
Akan tetapi, pihaknya kembali membuat dua pasar yang serupa pada tahun 2017 ini. Yakni Pasar Muara Wahau dan Rantau Pulung. Pasar Muara Wahau mulai proses pemanfaatan Meskipun harus kembali dibenahi hingga tuntas.
Rencananya akan dirampungkan setelah pembangunan Pasar Rantau Pulung selesai. Pasar ini diperkirakan menelan anggaran sebesar 1,6 miliar. Sedangkan Rantau Pulung saat ini masuk dalam tahap penggarapan. Kemungkinan akhir tahun ini akan rampung dikerjakan.
“Kami kembali membangun pasar di Kecamatan Rantau Pulung untuk tahun tahun ini. Setelah sebelumnya di Kecamatan Muara Wahau, Sangkulirang, Sangatta Selatan, dan Sangatta Utara,” kata Edwar.
Pasar Rantau Pulung tepatnya di SP 3 Desa Kebun Agung sudah masuk dalam tahap pelelangan. Pasar ini menggunakan dana Tugas Perbantuan (TP) Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp6 miliar.
“Dua tahun lalu sudah dilakukan pematangan lahan dengan luas satu hektar. Sekarang tinggal bangunan fisik yang dananya melalui Tugas Pembantuan (TP) Direktorat Jenderal Perdagangan senilai 6 miliyar,” tambah Kepala Seksi (Kasi) Sarana Prasarana Distribusi Perdagangan dan Pasar, Pasombaran.
Sebagai informasi, pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, atau hubungan sosial serta infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian yang memungkinkan pembeli dan penjual dalam melakukan item pertukaran.
Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal di pasar tradisional. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post