SANGATTA – Jumlah Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) di Kutim ternyata overload hingga 5 ribu orang. Saat ini mencapai 8.040, padahal jumlah idealnya hanya 3 ribu TK2D saja.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim, Zainuddin Aspan. Faktor kemanusiaan yang menjadi alasan untuk terus menambah jumlah TK2D. Bahkan TK2D di Kutim sempat membengkak hingga 9.400. Pengangkatan memang diprioritaskan bagi mereka yang sudah lama mengabdi untuk Kutim. Ada yang 5 tahun, 10 tahun, bahkan lebih dari itu. Karena lebih mengutamakan nasib orang lain ketimbang mengikuti aturan secara mutlak
“Tetapi berjalannya waktu, saat ini TK2D di Kutim tersisa 8.040 dari 9.400 orang,” ujar Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim, Zainuddin Aspan.
Ada beberapa faktor berkurang TK2D di Kutim. Pertama, mengundurkan diri dan dipecat. Pemecatan didasari pula beberapa alasan. Diantara karena malas dalam bekerja dan terjerat kasus. Salah satunya masalah narkoba.
“Dari 8.040 orang, kemungkinan akan terus berkurang. Karena kinerja mereka terus kami lihat. Kami evaluasi. OPD (Organisasi Perangkat Daerah) kami minta setiap bulan setor absensi. Yang bermasalah pasti kami keluarkan. Kami cari angka yang sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Jika terlalu banyak, malah menambah beban pemerintah. Apalagi mereka tak memberikan sumbangsi besar bagi Pemkab Kutim. Untuk itu, perlu seleksi hingga sesuai dengan kebutuhan.
“Ngapain banyak-banyak kalau tidak berfungsi. Sebelumnya ya memang untuk memperbaiki ekonomi mereka. Tentu saja, harus disesuaikan pula dengan kinerja,” katanya.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang jauh sebelumnya juga mengkritik TK2D yang bermalas-malasan dalam bekerja. Tak hanya itu, kritik ini pula ditujukan kepada PNS. Bagi mereka yang tak serius memberikan pelayanan kepada masyarakat, dipersilahkan untuk mengundurkan diri. Karena Pemkab Kutim, hanya membutuhkan tenaga yang bersungguh-sungguh dalam bekerja.
“Semua kami ketati. Setiap pagi wajib absen. Pulang absen. Absen wajib dilaporkan dalam setiap bulannya. Dengan begitu dapat diketahui mana yang rajin dan tidak. Kalau banyak bolosnya, siap-siap tak diperpanjang SK-nya,” jelas Kasmidi.
Begitupun pesan Bupati Kutim, Ismunandar. Para pegawai diminta untuk fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena pelayanan, merupakan hal utama. “Jangan berangkat senin, pulang kamis. Berikan pelayanan sebaik mungkin,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post