bontangpost.id – Ditundanya pembangunan Kilang Bontang membuat DPRD Bontang geleng-geleng kepala. Pasalnya, semua persyaratan yang harus dipenuhi pemerintah daerah sudah dilakukan. Termasuk untuk lahan.
“Kami sudah sahkan RTRW (rencana tata ruang wilayah). Masalah lahan juga sudah beres. Kalau memang ada yang keberatan atau diklaim warga, masih ada lahan lain yang sesuai peruntukannya (industri),” kata Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam HS, kemarin (8/6).
Dia menegaskan, hingga kini pihaknya belum ada menerima pernyataan resmi bila proyek kilang di Bontang dibatalkan. Untuk itu, dia tidak ingin berspekulasi jika kilang ditunda atau dibatalkan. Di samping itu, Pemkot Bontang dan unsur terkait juga telah membentuk tim percepatan pembangunan kilang. Di mana Rustam ditunjuk sebagai koordinator.
“Kami sudah komunikasi dengan kementerian agar kilang tidak dipindah,” tuturnya.
Di sisi lain, dia menilai ada indikasi bahwa beberapa orang memang tidak ingin kilang di bangun di Bontang. Salah satunya yakni terus menyebarkan isu terkait permainan lahan. “Tidak ada itu. Lahan sudah beres,” tegasnya.
Sementara, anggota Komisi I Bakhtiar Wakkang menuturkan, jika memang kilang ditunda maka pemerintah pusat harus mengeluarkan surat resmi. Mengingat ditunjuknya Bontang sebagai lokasi melalui peraturan presiden (Perpres).
“Jadi warga Bontang memiliki kepastian. Paling tidak ada Perpres juga yang dikeluarkan untuk penundaan ini,” katanya.
Diketahui, Pertamina akhirnya menunda pembangunan proyek kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) di Bontang. Sebab, mitra perusahaan, Overseas Oil and Gas LLC (OOG), mengundurkan diri dari proyek tersebut.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang mengatakan, kerja sama dengan perusahaan migas asal Oman itu terpaksa dihentikan. Dengan kondisi tersebut, Pertamina memilih menunda proyek Kilang Bontang.
“Partner tidak bisa melanjutkan, kami hold dulu dan kaji kebutuhannya seperti apa,” ujar Tallulembang melalui konferensi pers virtual pada Jumat (5/6) lalu.
Selain itu, Pertamina juga masih menunggu data terbaru tentang besaran supply and demand minyak ke depan sebelum kembali melanjutkan rencana pembangunan kilang Bontang.
“Kami lihat perkembangan selanjutnya, kebutuhan supply demand seperti apa. Ketika sudah clear baru nanti bicara dengan stakeholder lagi jadi lihat perkembangan selanjutnya,” ujarnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post