BONTANG – Tarif hunian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Loktuan lebih mahal dibanding Rusunawa Api-Api. Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Maksi Dwiyanto mengatakan, pelayanan di hunian yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya tersebut lebih ekslusif. Mengingat hunian telah dilengkapi dengan ranjang, lemari pakaian, meja, dan kursi.
“Karena semua furnitur sudah ada, sehingga orang datang hanya bawa koper saja. Kemudian cluster yang diciptakan di sana itu lingkungan apartemen atau kamar hotel,” kata Maksi usai menghadiri rapat paripurna penyampaian rekomendasi DPRD terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) tahun anggaran 2017, Selasa (24/4).
Ia memperkirakan, untuk lantai dasar akan dipatok tarif berkisar Rp 750 ribu per bulan. Jumlah ini sudah ringan mengingat beberapa rusunawa di daerah lain yang memiliki konsep sama dapat mencapai Rp 1,5 juta per bulannya.
“Semakin ke atas (lantai, Red.) tentunya semakin lebih murah,” tuturnya.
Berbeda, untuk tarif di Rusunawa Guntung sedikit lebih murah dibanding Loktuan. Usulan dari DPKPP untuk lantai dasar dipasang tarif sekitar Rp 550 ribu. Adanya selisih Rp 200 ribu dikarenakan dapur di Rusunawa Guntung bersifat komunal. Terletak di sudut bangunan dan digunakan secara bersama-sama.
“Karena desainnya sudah beda. Kalau di Guntung itu untuk pekerja sedangkan Loktuan bagi yang sudah berumah tangga,” papar Maksi.
Saat ini usulan tarif ini telah diserahkan kepada pemimpin daerah. Nantinya Wali Kota Bontang akan mengesahkan besaran tarif untuk kedua rusunawa tersebut.
Hingga berita ini ditulis, Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman masih menghadiri kegiatan serah terima aset dan penghuniaan dari Kementerian PUPR, di Balikpapan. Secara prinsip, pihak kementerian menginginkan adanya percepatan penghunian. Kendati secara proses hibah masih ada kelengkapan administrasi yang harus ditambahkan oleh DPKPP.
Maksi memperkirakan peresmian dapat dilakukan bulan Juli. “Mudah-mudahan hasil dari Balikpapan tidak mengubah jadwal peresmian,” tukasnya.
Seperti diketahui, Rusunawa Loktuan dibangun lima lantai dengan tipe kamar 36 berjumlah 70 kamar. Berbeda dengan Loktuan, Rusunawa Guntung bertipe 24 dan hanya empat lantai dengan jumlah 90 kamar. Kedua proyek ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya dengan total nilai proyek sebesar Rp 27,2 miliar. (ak)