TAK mampu mencetak gol menantang Sriwijaya FC (SFC) dua hari lalu, lini depan Borneo FC mengalami kemunduran performa. Namun hal itu masih terbilang wajar karena lawan yang dihadapi memang kukuh di barisan pertahanan.
Asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin menjelaskan, lini depan Pesut Etam sudah bermain maksimal. Hanya, tim lawan memang lebih mendominasi garis tengah. Alur bola menjadi tidak lancar.
“Kami sudah turunkan pemain terbaik di depan. Memang kurang beruntung saja,” tutur Amir, sapaannya.
Menghadapi SFC, tim pelatih menurunkan Shane Smeltz sebagai starter dan mencadangkan Lerby Eliandry. Sayang, strategi tersebut kurang jitu. Produk impor tersebut belum mampu membuktikan kualitas sebagai marquee player.
Dicadangkannya Lerby disebutkan Amir tak lebih karena perintah pelatih utama, Dragan Djukanovic. Menghadapi SFC, juru taktik 47 ingin memberikan Smeltz kesempatan berkreasi lebih banyak.
“Pertandingan melawan SFC sudah kami lupakan. Sekarang fokus ke laga berikutnya. Tentu harus ada perbaikan di lini depan,” ucap Amir.
Terpisah, Lerby yang hanya bermain di babak kedua kontra SFC meminta maaf karena tidak mampu menambah perbendaharaan golnya. Bahkan dia tak dapat menghindarkan Pesut Etam dari kekalahan. “Kami akan balas pada putaran kedua,” imbuhnya.
Bakal bermain kandang di laga berikutnya kontra Persegres Gresik (29/4), Borneo FC bakal mendapat dukungan penuh dari masyarakat Samarinda. Kemenangan pun jadi target manajemen serta tim pelatih. (*/abi/bby)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post