SAMARINDA – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim akan bersurat pada Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Isinya meminta penambahan jam kerja di Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) IV.
Perpanjangan waktu kerja setiap hari itu untuk mempercepat pengerjaan proyek yang digagas di masa kepemimpinan Awang Faroek Ishak tersebut. Diketahui, izin resmi dari KSOP mesti didapatkan agar memudahkan koordinasi dengan kapal-kapal yang berlayar di Sungai Mahakam.
Kepala Dinas PUPR Kaltim, Muhammad Taufik Fauzi menyebut, pihaknya berencana menambah jam kerja dari pukul 06.00 Wita hingga pukul 22.00 Wita. Sebelumnya, pekerja di proyek itu bekerja sejak pagi sampai pukul 18.00 Wita.
“Itu untuk mengejar pekerjaan yang tertinggal. Progres sekarang sekira 88 persen. Sebelumnya baru 85 persen. Sekarang naiklah,” katanya, Selasa (20/11) lalu.
Taufik menyebut, progres pengerjaan jembatan tersebut terus mengalami peningkatan. Girder di jalan pendekat sisi Samarinda Seberang, semuanya telah terpasang.
Sementara di jalan pendekat sisi Samarinda Kota, masih ada dua girder yang belum dipasang. Meski begitu, perkembangan pengerjaan tidak terlalu meleset dari jadwal yang telah dicanangkan.
“Di kota itu, pir sebelas yang belum tersambung. Targetnya akhir November ini sudah selesai. Sekarang lagi dikerjakan. Yang belum itu di pir sebelas dan 12,” sebutnya.
Selain pemasangan girder, pengaspalan di dua jalan pendekat tersebut terus dilakukan pekerja. Dari pantauan media ini, para pekerja di proyek tersebut sedang melakukan pengaspalan di jalan pendekat Samarinda Kota dan Samarinda Seberang.
“Mereka bekerja secara simultan. Pengaspalan dan pengecoran di sisi Samarinda Seberang sedang dilakukan,” jelas Taufik.
Setiap hari, masalah mendasar yang membuat pekerja tidak dapat bekerja secara penuh karena beberapa pekan terakhir, Samarinda kerap diguyur hujan. “Iya masalahnya hujan itu. Karena di atas itu besi. (Mereka, Red.) harus hati-hati. Apalagi curah hujan tinggi. Kondisinya riskan,” ucapnya.
Namun demikian, halangan itu tidak menggeser target perampungan proyek jembatan tersebut. Taufik memperkirakan, pemasangan bentang tengah dapat diselesaikan pada akhir Desember 2018.
“Termasuk hanger yang besar itu, akhir bulan ini sudah datang. Hanger yang besar itu harus ada pengapalan. Dibawa pakai kapal. Kalau yang kecil, sudah datang. Dibawa pakai pesawat,” ungkapnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post