BONTANG – Warga Suku Pattae Pulo Tangnga yang tinggal di wilayah Kelurahan Berbas Pantai melakukan upacara Massorong, kemarin (10/1). Upacara tersebut sebagai bentuk kesyukuran kepada Tuhan atas berlimpahnya hasil laut yang bisa bermanfaat untuk manusia. Pemkot Bontang yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase pun mengharapkan acara tersebut dijadikan sebagai acara rutin tahunan.
Pesta adat yang dilaksanakan dengan sederhana itu diawali dengan tarian adat oleh anak-anak dari Forum Bela Negara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan melepaskan sesajen di lautan.
Ketua KTNA Bontang yang juga sebagai Ketua Panitia Acara Adat Suku Pattae Pulo Tangnga, Jafar mengatakan acara seperti ini sudah turun temurun dilakukan. Kali ini, merupakan tahun keempat yang dilaksanakan secara resmi. Awalnya, melihat pesta laut yang dilaksanakan rutin di Bontang Kuala membuat mereka berinisiatif jika Suku Pattae pun melestarikan adat dan melakukannya di Berbas Pantai agar bisa digunakan sebagai tujuan wisata.
“Harapan kami yang juga menjadi motivasi bagi Suku Pattae agar acara Massorong ini dapat diagendakan atau masuk dalam DPA anggaran sebagai acara tahunan,” ujar Jafar dalam sambutannya di Jalan Pangeran Antasari Gang Carita RT 11 Kelurahan Berbas Pantai.
Acara Massorong ini, kata dia sebagai wujud rasa syukur atas apa yang Allah berikan. Baik itu laut yang luas sehingga manusia bisa menikmati hasil laut yang begitu melimpah. Disebutkan dia, Suku Pattae merupakan nelayan tradisional sehingga ramah lingkungan dan hanya menangkap ikan bawis. “Infrastruktur yang nelayan kami gunakan pun belum memadai. Sehingga diharapkan pemerintah bisa membantu dalam hal itu. Kami juga berharap agar Suku Pattae bisa berpartisipasi untuk kemajuan baik di Bontang maupun di Kaltim. Acara ini pun bisa dilaksanakan berkat kebersamaan dan sukarelawan sehingga kami ucapkan terima kasih,”ungkapnya.
Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase dalam sambutannya mengatakan acara seperti ini merupakan budaya yang harus dilestarikan. Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang besar karena memiliki suku bangsa yang banyak. Hampir seluruh dunia tidak ada yang sama seperti Indonesia. Seperti apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo, jika negara lain hanya memiliki 8 suku, tetapi Indonesia memiliki 714 suku bangsa. “Hal itu tentu menjadi modal kami dalam rangka pengembangan budaya,” ujarnya.
Oleh karena itu, dikatakan Basri atas nama Pemkot Bontang pihaknya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Suku Pattae yang sudah melaksanakan acara adat Massorong ini. Disebutkan, Bontang saat ini sedang mengembangkan potensi wisata. Dengan terkenalnya Bontang sebagai kota heterogen maka pengembangan wisata bisa dilakukan bersamaan dengan mengembangkan budaya.
“Salah satunya budaya Massorong yang tentu harus dilestarikan. Maka dinas terkait harus mengagendakan agar budaya Massorong ini harus dirayakan disini dengan semeriah mungkin, agar bisa mendatangkan wisatawan yang bisa menambah PAD untuk Bontang,” bebernya.
Basri pun berharap, acara ini bisa menjadi agenda tahunan yang difasilitasi oleh Pemkot Bontang dalam rangka melestarikan budaya yang ada di Bontang. “Karena kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: