Mediasi yang rencananya diagendakan Rabu (29/3) kemarin terkait adanya mosi tidak percaya yang digagas para guru SMKN 1 Bontang ternyata batal.
Sehingga, mediasi pun akan diagendakan ulang pada Kamis (30/3) hari ini. Terkait hal itu, para guru telah menyiapkan amunisi dengan akan menghadirkan semua guru SMKN 1 Bontang.
Kepala SMKN 1 Bontang, Kasman Purba menyatakan berdasarkan informasi yang tidak resmi, mediasi yang diagendakan hari Rabu kemarin batal karena Ketua Komisi I DPRD Bontang masih ada kegiatan. “Masih dari informasi yang tidak resmi, katanya diganti jadi besok (hari ini, Red),” ujar Kasman saat ditemui di ruangannya, Rabu (29/3) kemarin.
Disinggung mengenai persiapannya menjelang mediasi bersama para gurunya, Kasman mengaku tidak ada. Pasalnya, menurut dia mosi tidak percaya yang digagas para guru SMKN 1 Bontang tidak relevan.
Karena apa yang dituduhkan semuanya tidak benar. Mulai dari sikap arogan, tidak mengayomi, tidak transparan dalam hal keuangan, serta menutup diri semuanya tidak benar. “Tidak ada persiapan, setelah tahu ada mosi tidak percaya kepada saya juga, sikap saya tidak berubah masih seperti biasa dan seperti tak ada masalah,” ungkapnya.
Sementara itu, beberapa guru menyatakan jika memang diagendakan mediasi, maka dari guru semua akan hadir. Kecuali mereka yang sedang berada di luar kota Bontang untuk tugas dinas.
Mereka juga akan membeber alasan ketidaksenangan mereka terhadap Kepala SMKN 1 Bontang. “Sebenarnya mosi tidak percaya ini merupakan puncak dari kekecewaan kami terhadap kepemimpinan kepala sekolah,” ungkap salah satu guru sebut saja CC (bukan nama sebenarnya).
Mereka menyatakan jika ingin tahu alasan mosi tidak percaya itu muncul bisa dilihat dari rekam jejak karier Kasman Purba. Di beberapa sekolah selalu bermasalah. Namun mereka juga tidak ingin mengusik masa lalu, hanya berbicara soal apa yang mereka rasakan di SMKN 1 Bontang sejak dipimpin oleh Kasman Purba. “Nanti saat mediasi akan kami buka semua,” ujarnya.
Ketidaksukaan terhadap kepala sekolah juga diungkapkan beberapa siswa SMKN 1 Bontang. Ditemui secara acak, mereka tidak menyukai karena jarang diberi fasilitas oleh sekolah apalagi terkait fasilitas ekstrakurikuler.
Akibat kebijakannya yang tanpa dirundingkan, mengganggu kegiatan belajar mengara para siswa. Mulai dari minimnya bahan praktik, sehingga mereka praktik dengan bahan seadanya. Sedangkan dari pengakuan guru-guru yang mengetahui bahwa anggaran SMKN 1 Bontang sangatlah besar.
Merujuk dari tahun-tahun sebelumnya yang berasal dari 4 sumber dana. Tetapi untuk bahan praktik saja sulit didapat. “Kasihan anak-anak belajar praktik dengan bahan seadanya, padahal zaman dulu itu bahan praktik justru selalu berlebih,” timpal guru lainnya.
Untuk diketahui, dari 113 guru SMKN 1 Bontang telah membubuhkan tandatangan untuk mosi tidak percaya sebanyak 84 guru. Beberapa guru yang di luar Bontang memang tidak dilibatkan. Mosi tidak percaya ini dikeluarkan sejak Jumat (24/3) lalu, hingga proses belajar mengajar dibubarkan untuk menggelar rapat darurat.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: