SANGATTA- Sampah memang menjadi masalah terbesar hingga saat ini. Kecamatan Bengalon salah satunya. Sampah bertebaran di mana-mana. Ini terjadi lantaran pihaknya hanya mendapatkan jatah satu armada untuk melayani satu kecamatan.
Sekretaris Kecamatan Bengalon, Ernawati mengatakan minimnya alat angkut membuat pengelolaan sampah di Bengalon tidak maksimal. Mulai dari masyarakat hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dengan begitu Pemerintah Kecamatan cukup kewalahan dalam penanganan masalah sampah tersebut. Agar bisa teratasi, dibutuhkan kendaraan sesuai dan tentunya memadai.
Terpaksa, sistem pengelolaan sampah dilakukan secara mandiri. Tentu saja, dengan cara ini akan tidak maksimal seperti yang diharapkan.
Info itu disampaikan Camat Bengalon Fahmi Anwar melalui Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Ernawati dalam rapat koordinasi di Ruang Meranti, yang dipimpin oleh Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Daerah (Sekda) Irawansyah dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Pengumpul dan pengantar sampah secara perorangan membuat sampah tidak terkelola dengan baik,” ujar Ernawati.
Tidak hanya armada, lokasi menuju TPA yang terletak di Blok Beruang cukup menyulitkan. Satu diantara masalahnya ialah buruknya infrastruktur. Sedangkan tempat cukup memungkinkan yakni seluas dua hektar.
Karena buruknya jalan membuat masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya. Yakni hanya ditumpuk di depan area TPA.
“Jalan masuk TPA sepanjang 1,3 kilo rusak. Sampah yang ditumpuk tersebut masuk di area konsesi beberapa perusahaan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Aswandini Eka Titra menyarankan untuk sementara dapat dilakukan pengerasan di badan jalan ke TPA. Hanya saja, perlu penentuan status tanah tersebut. Jangan sampai kemudian hari menjadi masalah bagi pemerintah.
“Status lahan hibahnya belum ada. Takut dikomplain pemilik lahan nanti. Jadi di perjelas dulu,” kata Aswan. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post