Pemkot Dukung kegiatan PT KMU dan IBI Bontang
BONTANG – Suasana panik dan mencekam terjadi ketika dua orang korban kecelakaan sepeda motor yang merupakan suami istri berteriak teriak histeris meminta pertolongan, terlihat sang istri yang sedang hamil dengan bersimbah darah memanggil manggil suaminya yang dalam keadaan tidak sadar karena mengalami benturan dan patah kaki yang cukup parah. Perawat dan bidan yang ada di ruangan tersebut hanya bisa melongo melihat kejadian tersebut, dan bingung hendak melakukan apa, kemudian datanglah seorang dokter yang dengan sigap menangani keadaan tersebut.
Itulah sepenggal simulasi yang diperagakan di kegiatan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support, Basic Life Support For Pregnant Mother & Up Date Resucitation Neonatus, yang diselengarakan oleh PT Kaltim Medika Utama dan Ikatan Bidan Indonesia Cabang Bontang bekerja sama dengan Pro Emergency, yang merupakan penyelenggara pelayanan dan pelatihan kesehatan/gawat darurat berstandar internasional.
Kegiatan tersebut bertujuan memanimalisir kemungkinan terburuk yang diterima oleh ibu dan bayinya, apabila terjadi keadaan gawat darurat pada saat kehamilan. Hal ini dianggap, karena tingkat kematian bayi di Indonesia masih sangat tinggi, karena minimnya pengetahuan perawat ataupun bidan tentang tindakan yang harus diambil, ketika menghadapi kondisi gawat darurat pada ibu yang sedang hamil.
Kegiatan yang dilakukan, Minggu (14/5) kemarin di salah satu ruangan pertemuan Hotel Oak Tree itu, dihadiri oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan (Kabid PSDK Dinkes) Bontang, Bahtiar Made yang mewakili Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. Selain itu hadir pula Wakil Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Bontang, Bidan Sunarti dan General Manager Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Kaltim Medika Utama (PT KMU), Zetta Kristin serta peserta yang merupakan tenaga medis, perawat, dan bidan yang ada di Bontang dan sekitarnya.
Membuka acara tersebut, Wali Kota Bontang memberikan sambutan yang diwakilkan oleh Bahtiar Made. Dalam sambutannya, Wali Kota mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Diharapkan insan kesehatan, tenaga medis, dan terutama para bidan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menangani kondisi gawat darurat pada ibu hamil.
“Seringkali perawat maupun bidan dihadapkan dengan kondisi gawat darurat, tidak hanya di rumah sakit juga di sekitar lingkungan. Memiliki kompetensi untuk menangani keadaan tersebut haruslah dimiliki. Sehingga kita dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian dari korban gawat darurat tersebut,” pungkasnya.
Dr. Nico, anggota Pro Emergency yang juga salah satu instruktur pelatihan pada kegiatan tersebut menjelaskan, diselenggarakan kegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para peserta tentang materi yang di ajarkan. Sehingga mereka dapat melakukan penanganan pada korban yang mengalami trauma maupun kecelakaan di lingkungan di mana mereka berada terutama pada ibu hamil. (*/rdy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post