BONTANG – Pertarungan dalam perebutan kursi legislatif tahun depan di Kota Bontang, hanya diikuti 15 partai. Dari 16 kontestan pemilihan umum, satu partai tidak mendaftar yakni Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Hal ini dikatakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang Suardi usai melakukan penandatanganan berita acara penutupan masa pendaftaran.
“PKPI tidak mengajukan calon anggota DPRD Bontang saat pemilu 2019 nanti,” kata Suardi kepada Bontang Post, Rabu (18/7) dini hari.
Indikasi tidak mendaftarnya PKPI sudah terlihat sejak awal. Pasalnya pimpinan partai pun tak kunjung mendaftarkan akun Sistem Informasi Pencalonan (Silon). “Sampai penutupan PKPI tidak mendaftarkan akun silonnya. Secara lisan menyampaikan ke salah satu komisioner, tetapi tidak secara resmi menyampaikan tidak mengajukan calon,” ungkapnya.
Namun pihak KPU Bontang tetap mengingatkan peserta pemilu di hari terakhir. Tepatnya pagi hari sekitar pukul 09.00 Wita KPU menyurati seluruh pimpinan partai terkait batas pendaftaran. Tak hanya secara formal, KPU Bontang juga menyampaikan informasi tersebut melalui grup whatsapp. Di dalamnya terdiri dari pengurus partai, operator Silon, dan petugas penghubung atau kerap disebut Liaison officer.
“Pengurus PKPI tidak merespon saat kami menyampaikan surat atau membagikan informasi di grup whatsapp,” tuturnya.
Secara otomatis, surat suara partai nomor urut tujuh nantinya akan kosong tanpa diisi calon legislatif yang diusungnya. Namun KPU Bontang masih menunggu regulasi sehubungan dengan peserta pemilu yang tidak melakukan proses pendaftaran. “Mekanisme surat suara belum ada ketentuannya, nanti kami lihat aturannya seperti apa. Itu diatur oleh PKPU berikutnya,” ujar Suardi.
Sebelumnya, enam partai mendaftar di dua hari jelang penutupan pengajuan. Di antaranya PPP, Gerindra, NasDem, PKB, PKS, dan PAN. Di hari terakhir, sembilan partai mendatangi Sekretariat KPU Bontang yaitu Partai Demokrat, Berkarya, Golkar, PDI Perjuangan, PSI, Hanura, Perindo, Garuda, dan PBB.
Terpisah, Sekretaris Jendral PKPI Bontang Armin membenarkan tidak ikut berpatisipasi dalam Pileg tahun depan. Kepada Bontang Post ia mengaku kesulitan mencari caleg perempuan. Pasalnya, setiap dapil dituntut memenuhi keterwakilan perempuan 30 persen.
“Iya PKPI Bontang tidak mendaftar, kalau daerah lain banyak yang sudah mendaftar. Disebabkan mencari caleg perempuan itu susah,” kata Armin. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post