SANGATTA- Perwakilan Pimpinan Muhammadiyah Kutim, Yakub Fadilah berpesan kepada peserta Musyawarah Cabang (Muscab) Satu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk menjaga persatuan pasca terbentuknya di Kutim.
Selain itu, ajakan takwa kepada Allah dan Rasulnya serta kepada pemimpin juga digelorakan. Tak kalah penting ialah mempererat hubungan antar sesama serta arah tujuan pergerakan wajib sejalan dengan tujuan muhammadiyah.
“Pergerakan Muhammadiyah dilatar belakangi oleh Theologi Alma’un dan juga perintah amar ma’ruf nahi munkar yang tersirat dari Ali Imron 100-104. Dalam ayat tersebut menyeruka ajakan dan seruan untuk bertaqwa, sehingga pergerakan ini harus sejalan dengan tujuan Muhammadiyah,” pesan Yakub.
Ajakan persatuan disampaikan lantaran saat ini ummat sedang terpecah belah. Tidak hanya di dunia akan tetapi hingga menjalar ke Indonesia. Untuk itu, keberadaan IMM wajib menjadi wadah dalam persatuan ummat.
“Surah Ali Imron Ayat 103 ditegaskan perintah bersatu dan berjam’iyah. Dilarang berselisih pikiran agar tidak terjadi pertikaian dan perpecahan. Agar perpecahan tidak terjadi, maka diperlukan budaya musyawarah untuk menyamakan tujuan,” kata Yakub.
Sementara itu, DPD IMM Kaltim Mudatsir mengatakan keberadaan IMM tidak harus bertumpu pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah, akan tetapi bisa membaur dengan seluruh pergerakan mahasiswa lain seperti HMI dan lainnya.
“Kemampuan beradaptasi agar menghasilkan progresifitas dan militansi kader harus mampu menjaga harmoniasasi dengan organisasi lain,” pesan Mudatsir.
Dalam muscap pertama ini pihaknya mengambil tema “Semangat Pembaruan IMM, Wujudkan Pimpinan Progresif, Kreatif,Tangguh dan Amanah”.
“Kami berada di Kutim untuk membawa semangat pembaruan. Tak kalah penting memujudkan pemimpin yang progresif lagi amanah,” kata Ketua IMM terpilih Immawan Purnama. (dy/ser)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: