Para calon pengantin disarankan untuk memeriksakan kesehatannya sebelum menikah demi menghasilkan generasi penerus yang berkualitas. Karenanya, penting untuk mencegah datangnya penyakit di tubuh masing-masing calon pengantin yang nantiya akan mengikuti program kehamilan.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Bocah Indonesia dr. David M Utama, SpOG menjelaskan beberapa hal perlu diperhatikan oleh calon pengantin sebelum menikah.
“Saran saya bagi calon pengantin, periksa sedini mungkin. Mau sebelum menikah atau nanti saat awal-awal pernikahan, periksalah. Jangan sampai setelah 2 tahun menikah bingung karena belum dapat momongan. Saat diperiksa baru tahu ternyata ada masalah. Program pemerintah juga kan kalau mau menikah sebaiknya disarankan periksa dulu terutama kesehatan reproduksi,” ungkapnya.
Menurut David, idealnya pasangan suami istri memiliki masa waktu tunggu selama 1 tahun untuk memiliki anak. Sedikitnya ada 12 kali atau 12 bulan untuk mendapatkan masa subur dan kesempatan memiliki momongan.
David menyebutkan, ada tiga hal yang harus dipersiapkan sebelum menikah dan memiliki momongan:
1. Periksa Kesehatan Reproduksi
Langkah pertama, tentu dokter akan melakukan screening atau pemeriksaan kepada suami dan istri. “Dari mulai berapa lama menikah, siklus menstruasi bagimana. Mau program hamil anak kedua juga sama persiapannya,” ungkapnya.
2. Faktor yang Menghambat Kehamilan
Pasien akan diperiksa segala kemungkinan atau faktor yang bisa menghambat kesuburan dan kehamilan. Pada laki-laki dan perempuan faktornya berbeda. Pada laki-laki, bisa dipengaruhi oleh kualitas sperma yang menurun. Hal itu bisa disebabkan polusi kota metropolitan, makanan, rokok, dan alkohol, air panas berendam di sauna, hingga pakaian dalam yang terlalu ketat.
Pada perempuan, bisa jadi disebabkan oleh beberapa sumbatan yang bisa terjadi akibat seringnya keputihan atau infeksi bakteri. Siklus menstruasi juga bisa menjadi salah satu faktor penghambat.
3. Tindakan Medis yang Dilakukan
Dokter akan melakukan pemeriksaan pada perempuan dengan USG dan fasilitas medis lainnya untuk melihat seluruh saluran reproduksi. Salah satunya dengan mengatasi adanya kemungkinan sumbatan. Pada laki-laki, pemeriksaan sperma tentu harus dilakukan. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan soal kualitas sperma, kualitas hubungan seksual, ejakulasi dan ereksi. Kemungkinan kelainan fisiologis dan gangguan lainnya juga akan diperiksa.
“Langkah terakhir adalah program bayi tabung. Sel sperma terbaik akan ada 1 yang terbaik yang dipilih. Sel telur juga dipilih. Kemudian jalan paling terakhir, seandainya ibunya bermasalah banget di rahimnya, tapi indung telurnya ada, maka penggambilan sel telur dilakukan lalu ditanamkan di rahim di ibu yang lain” tutup David. (jpc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: