Mundurnya Rusmadi Disesalkan, Juga Dipuji

KEPUTUSAN mendadak Rusmadi mundur dalam pencalonan di pilgub ini menuai pro kontra pada masyarakat. Khususnya di kalangan para pendukung, relawan, dan simpatisan yang berharap banyak pada sosok Ketua Ikapakarti Kaltim ini untuk bisa ikut bertarung dalam pilgub. Sehingga sebagian pihak menyesalkan keputusan Rusmadi, namun sebagian lainnya memuji langkah tersebut.

Hamdani misalnya, tokoh budayawan Kaltim yang bersimpati atas pencalonan Rusmadi menayatakan kecewa dengan keputusan mundur Rusmadi. Pasalnya, Rusmadi dianggap sebagai sosok alternatif dalam kancah pilgub yang dianggap memahami persoalan-persoalan di Kaltim. Kata dia, kalau memang berniat mundur, semestinya sudah dilakukan sejak lama.

“Saya terus terang kecewa. Apalagi dengan dukungan yang telah diberikan oleh teman-teman untuk Rusmadi belakangan ini. Tidak terbersit dalam pikiran kami beliau akan mundur,” kata Hamdani kepada Metro Samarinda.

Apalagi saat diketahui salah satu kemungkinan penyebab mundur adalah karena tidak mau berseberangan dengan putra gubernur yang konon bakal ikut bertarung di pilgub. Seingat Hamdani, gubernur tidak mempermasalahkan apabila keduanya sama-sama bertarung meskipun dalam perahu yang berbeda.

“Saya kurang sependapat bila alasan mundur karena ewuh pakewuh dengan gubernur,” sambungnya.

Hamdani mengurai, sebenarnya dirinya tidak memiliki ketertarikan untuk memberikan dukungan pada kandidat tertentu dalam pilkada. Namun tidak demikian untuk Rusmadi. Hamdani menyatakan memberikan dukungan pada Rusmadi melihat pada kapasitasnya yang dianggap mampu memberikan perubahan yang lebih baik bagi Kaltim.

Ungkapan kekecewaan yang sama juga disampaikan Eddy Akhmadi. Dalam komentarnya di akun jejaring sosial Facebook milik Rusmadi, Eddy menyatakan kecewa dengan keputusan yang diambil Rusmadi. Pasalnya, dia bersama para relawan lainnya sudah siap bertempur untuk mewujudkan visi dan misi Rusmasi yaitu Kaltim Bermartabat.

“Tapi Bapak sudah menyerah sebelum berlaga. Semoga keputusan Bapak mundur dari percaturan politik ini bukan karena intimidasi si Pitung atau yang lainnya,” tulis Eddy.

Di satu sisi, banyak juga yang memberikan pujian dan bisa menerima atas keputusan Rusmadi. Dalam hal ini, Rusmadi yang juga menjabat Ketua Ikapakarti Kaltim ini dianggap telah mengambil keputusan yang tepat. Apalagi bila melihat posisinya sebagai Sekprov Kaltim.

“Keputusan bijaksana yang sudah dipertimbangkan secara matang. Pak Rusmadi sangat loyal dan cerdas menjaga keseimbangan. Semoga lima tahun akan datang milik Pak Rusmadi Wongso. Aamiin Ya Allah,” tulis akun bernama Sukia Betty.

Akun lainnya atas nama Samsuni Samarinda memuji keputusan yang diambil Rusmadi. Kata dia, Rusmadi merupakan sosok lelaki jantan luar biasa yang tidak memaksa diri untuk maju pilgub. Melainkan, lebih mementingkan rakyat dalam kapasitasnya sebagai Sekprov Kaltim.

Keputusan ini menurutnya bukan karena Rusmadi tidak mampu maju dalam pilgub. Sebaliknya, Rusmadi justru dianggap lebih mampu untuk maju di pilgub nanti. Pertimbangan dalam mengambil keputusan mundur inilah yang dianggap sebagai nilai lebih yang dimiliki Rusmadi.

“Jangan seperti aji mumpung paksakan diri untuk maju dan harus mengorbankan orang lain, keluarga, teman, dan sahabatnya. Seharusnya berpikir bagaimana mengamankan pilgub nanti, bukan ikut nimbrung,” ungkap Samsuni.

Maka dari itu dalam komentar yang dia tulis, Samsuni mengangkat topi kepada Rusmadi dan mengaku salut. Sambung dia, sosok seperti Rusmadi ini pantas untuk disebut sebagai negarawan.

Sementara itu simpatisan lainnya, Lily Kusnowati menulis, setuju dengan keputusan Rusmadi yang lebih memilih menjalankan tugasnya sebagai sekprov. Pasalnya masih banyak tugas yang mesti dituntaskan. Namun begitu, dia mengakui sebenarnya dia telah mendukung Rusmadi menjadi orang nomor satu di Kaltim. Bahkan, dia sudah mengkampanyekan Rusmadi di mana saja dia berada.

“Tapi keputusan yang Pak Rus ambil ini saya amat mengerti dan memakluminya. Dan saya beranggapan, jika saya jadi Pak Rus, mungkin saya akan mengambil keputusan yang sama. Subhanallah,” tulisnya. (luk)