MUNDURNYA Rusmadi dari bursa “perang bintang” Pilgub Kaltim 2018 mengundang banyak pertanyaan. Bukan sekadar menjaga kondusifitas, kabarnya mundurnya Rusmadi ini dikarenakan tidak ingin ‘melawan’ Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Pasalnya, ada kemungkinan putra sang gubernur, Awang Ferdian Hidayat juga ikut bertarung dalam pilgub.
Sumber terpercaya media ini menuturkan, Rusmadi merasa tidak nyaman bila mesti bertarung dengan Awang Ferdian. Bila nantinya putra gubernur yang juga anggota DPRD-RI asal Kaltim-Kaltara itu resmi mencalonkan diri sebagai kandidat pilgub. Hal ini dikarenakan sikap Rusmadi yang begitu menghormati Awang Faroek Ishak.
“Bagi Pak Rusmadi, Awang Faroek bukan hanya pemimpinnya yang patut dihormati. Melainkan juga sudah dianggap sebagai ayah sendiri,” jelas sumber Metro Samarinda yang enggan disebutkan namanya.
Dari penuturan sumber media ini, Rusmadi beranggapan apabila Ferdian ikut bertarung, maka tentu dukungan Awang Faroek akan lebih condong kepada sang putra. Untuk itu, dia lebih memilih mundur daripada harus berseberangan dengan sang gubernur. “Rusmadi tidak mau dianggap pribadi yang tidak tahu terima kasih karena berhadapan dengan gubernur,” terang sumber Metro Samarinda.
Sosok Awang Faroek sendiri memang punya peran besar dalam karier Rusmadi. Gubernur dua periode itulah yang melirik Rusmadi lantas menunjuknya menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim di 2019. Lantas menjadi pelaksana tugas (plt) Sekprov di 2013 sepeninggal Irianto Lambrie. Rusmadi kemudian menjadi sekprov definitif melalui seleksi tahun 2016.
Namun begitu, alasan tidak ingin berseberangan dengan gubernur ini diragukan. Pengamat politik Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Prof Sarosa Hamungpranoto sebelumnya menyatakan, tidak masuk akal bila hal tersebut dijadikan alasan untuk kemudian mundur dari pencalonan. Sebaliknya, alasan yang lebih tepat bisa saja karena ketiadaan kendaraan politik dalam mencalonkan diri di pilgub.
“Kalau benar mundur, mungkin karena kendaraannya yang tidak ada. Karena kalau tidak ada kendaraan, tidak bisa maju. Kalau alasannya karena Ferdian, saya rasa tidak,” kata Sarosa.
Menariknya dalam survei yang dilakukan Partai Golkar, nama Rusmadi menjadi yang tertinggi untuk bakal cagub non kader partai. Rusmadi pun sempat diisukan bakal digandeng Partai Golkar dalam pilgub, berpasangan dengan Sofyan Hasdam atau Makmur HAPK. Namun kabar mundurnya Rusmadi lantas membuat Golkar mencari alternatif lain, salah satunya Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: