BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni terus berupaya mempersiapkan Bontang pasca minyak dan gas (migas) untuk 30 tahun ke depan. Oleh karenanya, mulai dari destinasi wisata di Bontang, serta para pelaku ekonomi kreatif akan ikut dibenahi Pemkot Bontang.
Salah satu ekonomi kreatif yang akan dibenahi oleh Pemkot Bontang yakni para pedagang di Stadion Bessai Berinta (Eks Lang-Lang). Neni mengatakan, cetak biru Bontang dalam RPJMD perlu mempersiapkan Bontang pasca migas. Makanya, jika 30 tahun lagi gas tidak ada di Bontang, ekonomi kreatif harus diperkuat lagi.
“Kami harus benahi semua ekonomi kreatif, karena jika tidak beraturan siapa juga yang ingin mengunjungi?” jelas Neni sambil memantau di Stadion Bessai Berinta, Rabu (5/9) sore kemarin.
Khusus untuk di Lang-Lang, para pelaku ekonomi kreatif akan didesain yang cantik dan rapi. Dahulu, Neni sempat menawarkan konsep tersebut secara permanen. Tetapi yang diusulkan belum ada progresnya. “Ini entah sudah dilelang atau belum. Karena sebelumnya saya pikir leading sector-nya di Disporapar, ternyata di Dinas PU-PRK,” ujar Neni.
Melihat kondisi ekonomi kreatif yang ada di Stadion Bessai Berinta, Neni menilainya sebagai tempat buang air sembarangan. Karena jika tidak tahan ingin buang air kecil, mereka para pedagang tidak mungkin lari ke toilet yang berada di bawah tribun. “Padahal kami sedang ingin menghilangkan buang air sembarangan,” terang dia.
Awalnya, Neni merencanakan konsep pembenahan ekonomi kreatif di belakang tribun. Namun karena ada sebagian lahan yang belum dibebaskan, maka tempat berjualan saat ini saja yang dibenahi, alias di samping lapangan. “Nanti dibuat dua lantai, yang bawah tempat orang berjualan, tetapi dibikin cantik,” beber Neni. Di lantai dua itu, termasuk ruang terbuka yang bisa dipakai pameran.
Ditambahkan Kepala Dinas Pemuda, Olaharaga, dan Pariwisata (Dispora) Bontang, Bambang Cipto Mulyono mengatakan, jumlah pedagang di Stadion Bessai Berinta sebanyak 27 pedagang. Awalnya terdata sebanyak 45 pedagang, namun setelah didata ulang menjadi 27 pedagang. “Ini kalau diverifikasi bisa berkurang lagi,” ujar Bambang.
Hadir dalam sidak tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PU-PRK) Bontang Tavip Nugroho, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang Asdar serta Sekretarisnya Karlina, dan jajaran pegawai Disporapar Bontang. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: