Nonton bareng pendukung Jokowi-Ma’ruf serta Prabowo-Sandiaga berjalan penuh persahabatan meski bergantian teriakkan yel-yel dukungan. Bakal dilanjutkan di debat berikutnya.
TRI MUJOKO BAYUAJI, KHAFIDLUL ULUM, FOLLY AKBAR, Jakarta
SERUAN dukungan terhadap Joko Widodo dan Ma’ruf Amin serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bergantian terdengar dari ruangan kafe itu. Yel-yel ”Kita Satu, Satu Pilihan, Jokowi-Amin”, misalnya, langsung dibalas dengan teriakan Prabowo-Sandi Adil Makmur.
Seru dan semarak. Tak ubahnya pendukung dua tim sepak bola kala nonton bareng pertandingan. Hanya, kali ini yang disaksikan bersama adalah debat perdana calon presiden dan wakil presiden.
Yang hadir di Kafe Nusa, kawasan Mayestik, Jakarta Selatan, itu memang pendukung kedua kubu pasangan calon (paslon) Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019. Relawan pro-Jokowi, Kita Satu dan Alumni UI Milenial, bertindak sebagai tuan rumah. Yang diundang relawan Pride Indonesia, pendukung Prabowo-Sandi.
Kresna, ketua panitia pelaksana, menyebut inisiatif nobar muncul dari relawan Kita Satu. Sekitar dua minggu lalu, para relawan ingin menggagas bagaimana agar pelaksanaan debat bisa disaksikan bersama-sama.
”Kami ingin debat dan pilpres itu bisa terlihat damai,” kata pria pemilik Kafe Nusa tersebut.
Dari situ, para relawan kemudian berinisiatif menghubungi relawan dari Prabowo-Sandi. Ternyata, undangan untuk nobar itu direspons positif. ”Kebetulan kan dari relawan 02 teman juga, tinggal kontak saja,” kata Kresna.
Selain di Kafe Nusa, nobar dihelat di berbagai tempat lain di Jakarta dan kota-kota lain. Di Jakarta, misalnya, di media center Prabowo-Sandi, Rumah Aspirasi Rakyat Jokowi-Ma’ruf, dan rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Yang di Kafe Nusa, suasana bersahabat dari kedua kubu terjaga sampai akhir debat. Meski yel-yel dan tepuk tangan saling bersahutan, sama sekali tak ada gesekan.
Suasana hangat muncul di setiap para capres memaparkan jawaban dari setiap pertanyaan. Mereka terdiam dulu mendengarkan jawaban yang dilontarkan setiap calon. Baru kemudian berteriak keras atau bertepuk tangan di setiap akhir jawaban.
Relawan Pride sempat sedikit menahan tawa saat Jokowi memberikan kesempatan kepada Ma’ruf untuk pertama menjawab isu penegakan hukum. Yang lantas dibalas Ma’ruf dengan mendukung pernyataan Jokowi.
Tapi, para relawan Jokowi pun tidak mau kalah. Mereka memberikan semangat kepada cawapres mereka. ”Pak Amin, Pak Amin, Pak Amin,” seru para relawan.
Saat jeda iklan, suasana antar-relawan juga tidak kalah hangat. Mereka diberi kesempatan untuk merespons kualitas jawaban dari setiap calon. ”Kalau menurut saya sih, visi-misi pasangan calon 01 lumayan, cuma kasihan sama Pak Ma’ruf,” kata Fauzi selaku humas Relawan Pride.
Bukan rasa tersinggung yang muncul dari para relawan 01. Namun, disambut dengan tawa dan berusaha meyakinkan bahwa Ma’ruf belum panas.
Relawan 01 lalu ganti ”membalas” saat Jokowi mempertanyakan isu korupsi. Berdasarkan data Indonesia Corruption Watch, terkait caleg Partai Gerindra yang berstatus mantan napi korupsi.
Balasan berupa tawa muncul saat ada ekspresi ganjil dari Prabowo-Sandi mendengar pertanyaan Jokowi. Sempat terdiam, para pendukung memberikan tepukan saat mendengar jawaban Prabowo.
Media center Prabowo-Sandi dipenuhi para relawan. Bahkan, ada relawan dari luar kota yang sengaja datang. Salah satunya adalah Fadhilah, seorang ibu yang juga koordinator relawan Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi (Pepes) asal Denpasar, Bali.
Fadhilah sengaja datang ke Jakarta demi ikut nobar bareng debat. ”Saya di Jakarta sejak tanggal 14 lalu,” tutur Fadhilah.
Sedangkan di Rumah Aspirasi Rakyat Joko Widodo-Ma’ruf Amin, parodi dan stand-up comedy jadi pembuka nonton bersama. Pembagian door prize pun membuat para pendukung kandidat semakin antusias.
”Saya dapat informasi dari teman saya. Nggak ada yang undang,” terang Proborini, seorang konsultan HRD yang berkursi roda.
Kedewasaan bersikap pendukung kedua kubu juga terlihat di kawasan Bidakara, tempat debat dihelat tadi malam. Di sana pembatasan jumlah pendukung yang bisa masuk ke ruang utama tidak menyurutkan antusiasme pendukung kedua pasangan calon untuk datang ke lokasi. Empat jam sebelum waktu debat dimulai, yakni sekitar pukul 16.00 WIB, pendukung keduanya mulai berdatangan.
Pendukung 01 mengenakan setelan baju putih dan berjaket, sedangkan pendukung 02 mengenakan setelan baju biru muda dengan celana krem. Yel-yel bergantian mereka teriakkan. Tapi, tak sampai menimbulkan suasana panas yang berbuntut gesekan.
Di Kafe Nusa, persahabatan pendukung kedua kubu juga terlihat dari pengaturan ruangan. Di situ dipasang sebuah layar utama. Dan, para relawan diajak duduk berbaur tanpa harus melihat perbedaan pilihan dukungan.
”Ini juga belajar pengalaman 2014 lalu, saat polarisasi tajam terjadi. Jangan sampai sesama teman berbeda pilihan lalu selisih paham,” kata Kresna.
Fauzi mengamini pernyataan Kresna. Sebagai tamu, dia merasa mendapat sambutan hangat saat hadir dalam debat. ”Ini tentu positif sekali. Di medsos (media sosial) boleh saja perang, tapi kalau di dunia nyata tentu kita satu,” ujar Fauzi.
Menurut Fauzi, secara konsep pelaksanaan, nobar debat sudah bagus. Sebab, semua duduk bareng dan sudah ada kesepakatan untuk tidak saling menghujat. Dia berharap di debat kedua nobar serupa bisa dihelat kembali.
”Mungkin di debat kedua giliran kami sebagai tuan rumah,” ujarnya. (*/c10/ttg/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post