“PPDP ini harus betul-betul door to door jangan sampai karena merasa kenal maka mereka tidak mendatangi rumah kerabatnya, jadi meskipun kenal harus tetap ditemui,” Agus Susanto — Ketua Panwaslu Bontang
BONTANG – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bontang bakal melakukan sampling terhadap semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Bontang dan 5 atau 10 rumah di sekitar TPS. Hal tersebut sebagai upaya pengawasan terhadap tahapan pencocokkan dan penelitian (coklit) yang sedang dilaksanakan oleh KPU Bontang sejak 20 Januari hingga 18 Februari mendatang.
Ketua Panwaslu Bontang Agus Susanto mengatakan, saat ini pihaknya bersama Panwascam dan PPL sedang melakukan pengawasan tahapan coklit yang dilaksanakan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). Karena dikhawatirkan terdapat rumah yang belum di-coklit karena tidak ada tanda tangan di stiker coklit-nya. “Jadi PPDP ini harus betul-betul door to door jangan sampai karena merasa kenal maka mereka tidak mendatangi rumah kerabatnya, jadi meskipun kenal harus tetap ditemui,” jelas Agus, Sabtu (27/1) kemarin.
Karena jika PPDP tidak mendatangi rumah dengan cara door to door bakal ada sanksi dan pihaknya akan langsung berkomunikasi dengan PPK setempat.
Yang menarik dari pelaksanaan coklit oleh KPU ini, Agus menyabutkan yakni di wilayah Sidrap. Dikatakan dia, pihaknya akan menunggu keputusan KPU Bontang untuk men-coklit wilayah Sidrap. “Dari kami (Panwaslu Bontang, Red.) inginnya wilayah Sidrap juga di-coklit. Tetapi kami masih menunggu keputusan KPU karena di Sidrap itu terdapat sekitar 2 ribuan pemilih,” ungkapnya.
Agus menyatakan bahwa saat ini semua PPL sedang melakukan pengawasan kegiatan coklit di semua wilayah. Namun karena PPL hanya berjumlah 15 orang dan setiap kelurahan 1 orang, maka tidak semua tempat bisa diawasi. Oleh karena itu, Agus menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan sampling di semua TPS dan 5 sampai 10 rumah dari TPS tersebut. Hal tersebut agar bisa dijadikan pembanding jika terdapat rumah yang belum di-coklit. “Makanya, kami minta petugas PPDP supaya betul-betul melakukan coklit dengan cara door to door, karena dari 1 rumah bisa menjadi 1 banding 100 (1:100) jika tidak dicoklit,” bebernya.
Terpisah, Komisioner Panwaslu Bontang, Nasrullah mengatakan sejauh ini belum terdapat temuan pelanggaran dalam pelaksanaan coklit di Bontang. “Belum ada temuan yang masuk ke Panwaslu terkait dengan pelaksanaan coklit ini,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: