BONTANG – Bontang menjadi tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 42 tingkat Provinsi Kalimantan Timur, tahun depan. Dipastikan venue pelaksanaan bakal digelar di komplek Stadion Bessai Berinta. Diwacanakan pembangunan panggung MTQ akan dimulai pertengahan tahun ini.
Diketahui, Kota Taman mempunyai sarana tersebut sebelumnya. Yakni Taman Iman atau sebelumnya bernama Lapangan MTQ. Terletak di Jalan Parikesit, Kelurahan Api-Api.
Namun, Sekretaris Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Najamuddin menyebut sarana tersebut kurang representatif untuk gelaran tingkat provinsi. “Terutama soal area parkirnya terlalu sempit,” kata Najamuddin.
Pasalnya, kegiatan tersebut bakal dihadiri oleh 10 kontingen kabupaten/kota. Panitia pun menaksir satu kontingen terdiri dari 70 peserta. Jika ditotal maka sekira 700 orang akan memadati venue pelaksanaan.
“Itu belum termasuk pengikut yang biasanya mengantar peserta. Oleh sebab itu, lokasi paling cocok menampung peserta dengan jumlah tersebut ialah Stadion Bessai Berinta,” tuturnya.
Dia berujar tidak ada persyaratan khusus terkait lokasi penyelenggaraan MTQ. Asalkan, luasan area ditambah parkir kendaraan memadai.
Pun demikian, pelaksanaan MTQ tidak bisa diselenggarakan di beberapa masjid. Mengingat beberapa masjid di Kota Taman dinilai tidak memiliki halaman yang cukup untuk menampung peserta.
“Daerah Kutai Kartanegara dan Paser memiliki halaman masjid yang luas, berbeda dengan Bontang,” ujar dia.
Pemilihan komplek Stadion Bessai Berinta sendiri telah dilakukan uji coba sebelumnya. Tepatnya saat menggelar Tabligh Akbar yang dihadiri oleh penceramah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS), beberapa hari lalu. Tampak ribuan warga memadati area lapangan sepak bola tersebut.
Nantinya, terdapat delapan cabang yang diperlombakan dalam MTQ tahun depan. Meliputi tilawah, tahfiz, tafsir, fahmil, syahril, khat, makalah ilmiah Alquran, dan qiratul hadis. Untuk qiratul hadis tidak termasuk penilaian tetapi dilombakan.
Sementara, venue baru masih dalam tahap lelang perencanaan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Tavip Nugroho menaksir tahapan ini berlangsung dua bulan. Kemudian berlanjut ke lelang pengerjaan fisik bangunan.
“Ini akan dikebut karena pertengahan tahun depan harus bisa digunakan sarana panggung MTQ nya,” kata Tavip.
Gambaran sarana tersebut panggung berukuran 10×20 meter. Dengan ketinggian mencapai 1,5 meter. Bentuk panggung permanen atau tidak bisa dibongkar. Sementara bagian alas panggung ialah beton. (ak/prokal)