SAMARINDA – Ambisi PDI Perjuangan (PDIP) Kaltim untuk mengusung kader sendiri di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 cukup besar. Bahkan partai moncong putih ini memarkir empat kadernya pada seleksi bakal calon gubernur (cagub) yang mereka lakukan sebelumnya. Tujuannya tidak lain agar para kader tersebut dapat diusung di pilgub mendatang.
Keempat nama itu yakni Siswadi, Yudi Yahya, Awang Ferdian Hidayat, dan M Emir Moeis. Nama tersebut akan bersaing dengan figur lain di luar PDIP, seperti Rusmadi, Rita Widyasari, Syaharie Jaang, Safaruddin, Rizal Effendi, dan Isran Noor. Delapan nama itu muncul dari hasil penjaringan PDIP Kaltim sebelumnya.
Bendahara DPD PDIP Kaltim Muhammad Samsun mengakui, bahwa partai besutan Megawati tersebut tetap mengharapkan ada kader partai yang bisa diusung di Pilgub Kaltim 2018 mendatang. Hanya saja posisinya apakah sebagai cagub atau cawagub, Samsun tidak menjawabnya.
“Tapi ketika DPP punya perhitungan lain yang tidak bisa kami pengaruhi, maka apapun keputusannya kami tetap tegak lurus. Itu sudah menjadi budaya partai kami. Apapun perintah ketua umum, kami tegak lurus mengawal dan melaksanakan perintah,” kata dia, Senin (6/11) kemarin.
Kepada awak media, Samsun menepis jika lambatnya surat rekomendasi (rekom) turun dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP di Jakarta, lantaran karena ada tarik ulur kepentingan dalam penentuan bakal cagub. Mengingat ada sejumlah nama besar di Kaltim yang ikut memperebutkan rekom tersebut.
Selain itu, cepat dan lambatnya surat keputusan (SK) partai turun menjadi hak prerogatif tim pilkada pusat bersama DPP di Jakarta. Adapun peran tim pilkada di daerah, atau pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) sebatas melakukan penjaringan para bakal calon.
“Kalau soal cepat atau lambatnya SK turun sih, ya silahkan tanyakan ke DPP. Karena kami juga tidak tau alasan atau pertimbangan partai. Yang jelas, kami sudah mengusulkan semua nama bakal calon yang telah mengikuti tahap seleksi,” tuturnya.
Namun demikian, DPD PDIP Kaltim tetap memonitor perkembangan di DPP. Bahkan menurut Samsun, beberapa kali pihaknya sudah meminta supaya tim pilkada PDIP di pusat segera memutuskan calon, seperti yang sudah dilakukan di Pilgub Jawa Timur (Jatim) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Pak Sekretaris DPD tetap intensif membangun komunikasi ke sana (DPP, Red.). Tapi sekali lagi, kami tidak bisa memaksa DPP mengeluarkan SK. Karena kami juga memahami kalau DPP pasti memiliki perhitungan politik sendiri,” ucapnya.
Kata dia, kalau PDIP telah menurunkan tim survei untuk melihat tingkat elektabilitas para bakal calon. Hasilnya pun telah keluar. Namun begitu, ia mengaku belum dapat membeberkannya. Pasalnya, hasil survei itu hanya untuk konsumsi partai saja. “Yang jelas ada. Belum bisa kami ungkapkan hasilnya,” ujarnya.
Disinggung terkait isu bahwa DPP PDIP telah menjatuhkan rekom kepada Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin sebagai cagub, dikatakan Samsun, bahwa sejauh informasi yang dia dapat belum ada hal yang demikian. Menurutnya, jika DPP sudah mengeluarkan rekom, pasti sudah disampaikan ke jajarannya.
“Kan sebelumnya pak Safaruddin langsung mendaftar ke DPP, tidak melalui DPD. Secara mekanisme partai yang seperti itu diperbolehkan. Tapi kalau soal rekomendasi, saya belum dapat informasi. Tapi rasanya, kalau DPP itu keluarkan SK langsung dengan pasangannya sekaligus,” tutupnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: