BONTANG – Para buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Umum Loktuan melakukan aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah. Selain buruh, masyarakat sekitar juga terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut dengan tuntutan fasilitas yang layak di pelabuhan. Semua aksi tersebut terjadi saat emergency drill dan exercise International Ship and Port Facility Security Code (ISPS Code) 2018 di Pelabuhan Umum Loktuan, Rabu (29/8) kemarin.
Awalnya, situasi pelabuhan dalam kondisi aman. Tak lama berselang, puluhan buruh TKBM dan masyarakat datang sambil melemparkan botol-botol kosong ke area Pelabuhan Loktuan melalui pintu keluar dermaga. “Naikkan upah kami, sudah bertahun-tahun tidak naik,” teriak salah satu pedemo yang mendapat dukungan dari TKBM lainnya.
Karena belum ada tanggapan dari GM Pelindo 4 Bontang, mereka pun nekat membakar ban bekas. Hal ini membuat pihak pelabuhan menurunkan satu unit mobil fire rescue untuk memadamkan api. Pengamanan dari aparat kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, serta aparat TNI terus diperkuat. Tak lama, GM Pelindo 4 Bontang Hardin Hasyim mendatangi lokasi pedemo dan meminta satu perwakilan buruh untuk menyelesaikan masalah. Akhirnya, kesepakatan dipenuhi, perwakilan buruh kembali dan meminta teman-teman serta masyarakat segera bubar.
GM Pelindo 4 Bontang Hardin Hasyim mengatakan, exercise ISPS Code di Pelabuhan Loktuan sudah dilaksanakan evaluasi sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 3 tahun berturut-turut. “ISPS Code ini menjadi kewajiban kami agar izin penyelenggaraan pelabuhan masih bisa dilanjutkan,” jelas Hardin, Rabu (29/8) kemarin.
Kata dia, yang membedakan pelabuhan umum dengan pelabuhan khusus milik perusahaan adalah Pelabuhan Umum Loktuan menjadi lintasan masyarakat sebagai penumpang kapal. “Makanya kami mencoba skenario jika terjadi ancaman dari masyarakat, penumpang, atau masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Hardin juga menyatakan, ancaman dari wilayah darat atau masyarakat ini juga menjadi kerawanan tersendiri bagi sistem keamanan pelabuhan. Diharapkan, ke depannya sistem keamanan pelabuhan tetap berjalan dengan baik. “Makanya kami terus berusaha semaksimal mungkin agar sistem pengamanan fasilitas vital negara ini tetap terjaga, “ harapnya.
Pelabuhan Umum Loktuan juga telah melayani beberapa kapal asing yang mengekspor muatan dari Bontang. Ada juga antar pulau, seperti kapal penumpang dari dan ke pelabuhan dalam negeri.
Sementara itu, Kepala UPP Kelas I Loktuan Kapten Benny Noviandinudin sebagai tim penilai mengatakan, hasil emergency drill dan exercise ISPS Code 2018 ini akan keluar beberapa bulan ke depan. Pihaknya juga akan me–review kekurangan-kekurangan yang terjadi di saat pelaksanaan ISPS Code. “Karena dalam setiap latihan itu tidak ada yang sempurna, tetapi tujuan ISPS Code ini untuk menuju baik,” ujarnya.
Salah satu kekurangannya lanjut Benny, yakni komunikasi yang dinilai kurang tepat. “Penilaiannya cukup sukses dan hasil exercise ini nanti diberi sertifikat dari tim penilai yang berlaku satu tahun,” terang dia.
Tujuan exercise ini kata Benny, kalau pelabuhan tidak bersertifikat maka kapal asing tidak mau sandar. “Kegiatan hari ini (kemarin, Red.) dilakukan untuk perpanjangan, tetapi bukan sekadar perpanjangan. Exercise harus tetap dilakukan setiap tahun,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post