BONTANGPOST.ID, Bontang – Usai melakukan kunjungan di kompleks Stadion Bessai Berinta, Komisi C DPRD langsung menuju Jalan Suryanata. Tujuannya melihat hasil pengerjaan pembangunan saluran drainase di wilayah tersebut.
Ketua Komisi C DPRD Alfin Rausan Fikri mengatakan, pengerjaan trotoar terlalu tinggi dari bahu jalan. Akibatnya warga harus memasang material tambahan agar kendaraannya bisa masuk ke halaman rumah.
“Ini terlalu tinggi di tiga titik. Jika dibiarkan, warga tentu akan parkir di badan jalan. Akibatnya ruas jalan bakal menyempit,” kata Alfin.
Politikus Partai Golkar ini meminta agar struktur trotoar dikikis, menyesuaikan dengan akses masyarakat. Ia pun memerintahkan agar perbaikan ini segera dikerjakan. Terlebih proyek masih masuk tahap pemeliharaan.
“Seharusnya elevasinya diperhatikan, utamanya saat tahap penggalian dulu,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Muhammad Sahib menganggap kontraktor tidak becus dalam pengerjaannya.
Pasalnya, ketika ia melihat kondisi di dalam parit melalui box culvert masih ditemukan material kayu di dalamnya. Belum lagi terkait pemasangan tiang bollard juga menggunakan material yang tidak sesuai.
“Belum lagi penangkap air juga dipasang asal-asalan. Kalau tiang bollard dipasang seperti ini, setahun sudah lenyap,” tutur dia.
Politikus NasDem ini menyayangkan tidak hadirnya kontraktor dalam kunjungan lapangan kali ini. Sahib pun memerintahkan agar ketika tahap penyerahan kedua pengerjaan pasca 14 hari kontrak selesai, seluruh perbaikan harus rampung.
“Kalau belum jangan diterima Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK),” terangnya.
Terlihat beberapa struktur lantai trotoar juga mengalami keretakan. Bahkan saat dewan mengambil struktur trotoar dengan mudah hancur ketika diremas menggunakan tangan.
Proyek ini dikerjakan PT Tuah Persada Perkasa. Anggaran yang digelontorkan mencapai Rp7 miliar. (*)