BONTANG – Pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kelurahan Guntung, Kota Bontang, tetap berlanjut. Kepastian itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin.
Kepada Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Syarif mengaku, tender untuk kelanjutan bangunan empat lantai itu telah dilakukan. “Jadi pembangunan tidak berhenti,” kata Neni, selepas menghubungi Syarif di hadapan awak media.
Saat ini pekerjaan sementara tidak ada. Ketua DPD II Golkar Bontang itu menyebut, hal tersebut karena ada pelimpahan dari kontraktor sebelumnya kepada yang akan melanjutkan. “Mungkin karena yang sebelumnya di-blacklist. Sebab pembangunannya molor,” terangnya.
Rusunawa itu masih berupa rangka empat lantai tanpa dinding. Itu imbas rasionalisasi yang dilakukan Kementerian PUPR. Anggaran yang semula Rp 20 miliar, malah dikurangi menjadi Rp 11 miliar. Proyek ini dikerjakan oleh PT Tirta Dhea Addonnics Pratama.
Bangunan seluas 6.548 meter persegi itu terdiri dari 90 petak. Setiap unit berukuran 4,25 x 5,32 meter persegi. Rusunawa ini diprioritaskan ditinggali para buruh.
Neni menuturkan, harga sewa setiap unit berkisar Rp 200 ribuan. Nantinya dibentuk unit pelaksana teknis (UPT) untuk mengelola. “Jumlah itu memang tidak cukup, nanti kekurangan akan disubsidi oleh pemerintah melalui APBD,” tegasnya. (edw/ica/k16)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post