SANGATTA- Kebutuhan air di pedalaman merupakan salah satu prioritas Pemkab Kutim. Salah satu upaya untuk membantu warga di pedalaman, maka Pemkab Kutim melalui Dinas Pertanian (Distan) membuatkan embung air.
Sedikitnya sembilan embung yang diperuntukkan buat warga. Dua embung pengajuan 2017 dan tujuh pengajuan 2018. Dua embung yang terletak di Desa Bangun Jaya dan Citra Manunggal Jaya Kecamatan Kaliorang sudah rampung dikerjakan. Sedangkan tujuh lainnya masih dalam tahap proses.
Ketujuh embung tersebut terletak di empat kecamatan. Satu embung di Desa Sepaso Bengalon, dua embung di Desa Bumi Jaya dan Citra Manunggal Jaya Kaliorang, dua embung di Desa Mata Air Kaubun, dan dua embung di Desa Rantau Makmur dan Masalap Raya, Rantau Pulung.
“Jadi total embung semuanya adalah sembilan. Embung ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan warga. Terlebih pada saat kemarau datang. Terpenting ialah untuk memenuhi semua kebutuhan lahan pertanian,” ujar Kepala Distan Kutim, Sugiono.
Selain embung, pihaknya juga membuat jaringan irigasi air tanah dangkal dan jalan usaha tani. Jaringan irigasi dibuat di Kecamatan Sangkulirang, tepatnya Desa Sempatau dan jalan usaha tani di Desa Rantau Makmur Kecamatan Rantau Pulung. “Target kami tahun ini rampung semua dikerjakan. Tentu saja keberadaan irigasi dan jalan usaha tani sangat membantu petani. Begitupun dengan embung,” katanya.
Khusus embung lanjutnya, rencananya akan diturap menggunakan papan ulin mengelilingi embung tersebut. Sebenarnya, di dasar embung akan diberikan campuran semen dan pasir. Dengan begitu, laju serapan air lebih lambat. “Lagi-lagi kami kekurangan anggaran. Makanya hanya diturap saja. Sehingga tidak longsor seperti dua embung sebelumnya,” katanya.
Bupati Kutim Ismunadar mengaku, embung merupakan salah satu alternatif saat menghadapi musim penghijauan terlebih kemarau. Saat hujan, air langsung terserap ke dalam embung. Sehingga tak menyebabkan banjir. Apabila kemarau, warga dapat memanfaatkan air embung untuk kebutuhan sehari- hari dan atau pencairan lahan pertanian. “Semua untuk masyarakat Kutim. Harapan kami, semua dapat dibuatkan embung air,” kata Ismu.
Basri, warga Kaliorang mengaku senang dengan keberadaan embung tersebut. Embung sangat membantu warga dan petani. Paling dirasakan pada saat datangnya bulan kemarau. “Keberadaan embung tentu sangat membantu kami. Kalau kemarau, embung bisa menampung air. Jika bisa, semua desa dibuatkan embung,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post