SANGATTA – Beban utang Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sangat dirasakan oleh pimpinan daerah. Hal tersebut disebabkan oleh tidak stabilnya kondisi keuangan sejak beberapa tahun silam. Sehingga pemkab berinisiatif untuk fokus terhadap pelunasan utang-utang tersebut.
Sekretaris Daerah Kutim, Irawansyah mengatakan, saat ini Kutim masih memiliki utang pada pihak ketiga sekira Rp 503 miliar. Pihaknya bertekad akan fokus melakukan pembayaran di 2018 ini.
“Kami masih memiliki utang ke pihak ketiga. Tapi separuh sudah dibayar oleh pemkab Kutim. Mungkin sekira Rp 200 miliar di APBD murni,” jelasnya saat diwawancarai usai coffee morning di kantor bupati belum lama ini.
Menurutnya, hingga saat ini, beban utang sudah berkurang, kurang lebihnya mencapai 50 persen. Utang pemkab sekarang menjadi sekira Rp 270 miliar. Nantinya di anggaran perubahan akan dibayarkan untuk menutupi kekurangan.
“Kami dari Pemkab Kutim telah menargetkan pembayaran utang di pertengahan tahun 2018 bisa diselesaikan. Saat ini masih setengahnya. Utang kita kan Rp 503 miliar, dikurang Rp 200 miliar, berarti masih ada sekira Rp 207 milar,” tuturnya.
Lebih lanjut, dirinya mengaku telah melakukan MOU bersama salah satu bank. Bahkan dia telah menargetkan Juli menjadi skala prioritas dalam membayar utang dan menghentikan sementara pembangunan.
“Kami sudah melakukan MOU dengan Bank Jateng, harapannya di bulan Juli ini semua utang bisa lunas. Paling tidak 2019 sudah selesai total,” katanya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post