SAMRINDA – Maraknya sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di sejumlah titik di Kota Tepian memang selalu menjadi sorotan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Pasalnya, setelah ditertibkan oleh instansi terkait, jika dirasa telah aman, para PKL ini akan kembali berjualan di pinggir jalan. Sehingga dipandang perlunya sebuah terobosan untuk menertibkan PKL secara permanen agar tidak menjamuri setiap sudut kota.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Samarinda, Adriyani mengatakan, pihaknya siap menampung PKL agar berjualan ke dalam pasar. Namun, yang menjadi kendala saat ini adalah lapak yang menjadi kewenangan Pemkot Samarinda telah penuh. Walaupun ada lapak kosong, itu milik pihak ketiga. Sehingga ia khawatir biaya sewa lapak akan memberatkan pedagang.
“Biaya sewa menyewa itulah yang memberatkan pedagang. Karena pihak ketiga ini memiliki standar harga sendiri,” tutur dia, belum lama ini.
Mengenai terobosan pusat PKL, Adriyani mengatakan, ia tidak bisa berbicara banyak karena saat ini pihaknya masih fokus masalah penataan pasar. Walaupun demikian, tahun ini pihaknya akan membangun pasar baru di dekat Rusunawa Harapan Baru. Pembangunan ini sendiri mendapat bantuan anggaran dari pusat berupa dana alokasi khusus (DAK).
“Pedagang di Harapan Baru akan kami tarik untuk menempati pasar itu. Nanti jika masih ada lapak yang kosong, kemungkinan PKL bisa kami arahkan ke sana,” ujar Adriyani.
Untuk saat ini, pembangunan pasar tersebut sudah masuk proses lelang. Anggaran yang digelontorkan pun mencapai Rp 5,8 miliar. Dan pasar baru yang akan dibangun itu memiliki tipe D.
“Jadi pasar tipe D ini memiliki kapasitas 150 pedagang, seperti pasar di Bengkuring, Kemuning dan Lok Bahu. Berbeda lagi dengan Pasar Pagi dan Pasar Segiri yang merupakan tipe A. Pasar tipe A dapat menampung hingga 500 pedagang,” ungkapnya .
Selain di Harapan Baru, pihaknya juga mengusulkan pembangunan pasar dengan tipe D di kawasan Suryanata yang akan ditarget 2019 mendatang. “Semoga disetujui pemerintah pusat. Karena Pemkot Samarinda sedang defisit. Jadi kami berupaya melalui bantuan dari pusat,” tutup Adriyani. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post