“Saat ini lapangan pekerjaan begitu sulit. Dengan memberikan lapangan pekerjaan maka peluang atlet untuk membela daerah lain semakin menipis,”
Agus Haris
Ketua Komisi I DPRD
BONTANG – Perhatian perlu diberikan kepada atlet berprestasi di ajang pekan olahraga provinsi (Porprov) VI Kaltim. Salah satunya dengan mempersiapkan masa depan pejuang olahraga tersebut.
Ketua Komisi I DPRD Agus Haris meminta Pemkot Bontang menyiapkan lapangan pekerjaan bagi atlet tersebut. Dengan penyediaan lapangan kerja, diharapkan dapat mencegah atlet berprestasi tersebut berpindah dari Kota Taman untuk mencari nafkah ke kota lain.
“Saat ini lapangan pekerjaan begitu sulit. Dengan memberikan lapangan pekerjaan maka peluang atlet untuk membela daerah lain semakin menipis,” kata Agus Haris kepada Bontang Post, Selasa (11/12).
Politikus partai Gerindra ini berpandangan, banyak tempat yang dapat dipenuhi untuk slot atlet berprestasi ini. Mulai perusahaan daerah maupun perusahaan swasta.
“Tidak perlu fokus pada pemerintahan saja, pemerintah harus membukakan jalan ke perusahaan. Dari pada pekerja dari luar Bontang yang banyak masuk,” ujarnya.
Pria yang juga merupakan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD ini pun menyetujui jika atlet berprestasi dijadikan tenaga honorer di pemerintahan. Asalkan beban kerja di instansi tersebut tidak terlalu gemuk.
Selain itu, Agus mengusulkan agar nominal bonus atlet ditambahkan. Agus menilai peraih medali emas selayaknya mendapatkan Rp 75 juta. Sementara untuk peraih medali perak berhak atas Rp 50 juta dan perunggu Rp 35 juta.
Politikus Partai Gerindra ini akan mengawal besaran bonus tersebut saat pembahasan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Banggar DPRD. Tujuannya, agar tidak ada perubahan nominal.
“Menurut saya perlu ditambah karena atlet sudah mempersiapkan diri sudah sejak lama. Tentunya banyak biaya yang sudah dikeluarkan secara mandiri,” kata Agus.
Pemberian bonus bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap para atlet yang berprestasi. Mengingat saat bertanding mereka membawa nama daerah.
Namun, usulan ini perlu disinkronkan dengan kondisi keuangan daerah. Mengingat beberapa sektor pembiayaan pun tidak dikesampingkan.
“Saya setuju dengan pemberian bonus ini karena mereka telah berjuang untuk nama Bontang. Ini wujud penghargaan kepada atlet,” ungkapnya.
Sehubungan dengan klasifikasi penerima medali, Agus menyerahkan kepada stakeholder terkait. Terutama saat pembahasan antara KONI dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Bontang.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mewacanakan untuk peraih medali emas mendapatkan bonus Rp 50 juta. Sedangkan skema klasifikasi peraih bonus bakal dibahas oleh Disporapar.
Penganggaran baru bisa dimasukkan pada APBD Perubahan 2019. Dikarenakan memerlukan pos anggaran baru di dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Disporapar. Konon, pemerintah mengalokasikan Rp 3 miliar.
Sementara, KONI Bontang meminta agar pelatih, manajer, dan ofisial yang mendampingi atlet peraih emas pun diberi bonus. Pasalnya, ketiga unsur tersebut juga dianggap memberikan andil sehubungan prestasi atlet. (ak)