2017, Banyak Keluar Ketimbang Masuk Kutim
SANGATTA – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kutai Timur (Kutim), mencatat, pada tahun 2017 ini, pendatang yang masuk Kutim lebih didominasi dari luar Kaltim. Dari data yang ada, tercatat sebanyak 5.701 warga dari luar Kaltim yang masuk dalam daftar administrasi kependudukan Kutim. Diantaranya, dari pulau Jawa dan Sulawesi.
Sedangkan warga yang masuk Kutim dari pulau Kalimantan itu sendiri tercatat sebanyak 2.567 orang. Itu semua berasal dari Kalteng, Kalbar,Kalsel. Juga ditambah dari Kaltim seperti Berau, Bontang, Samarinda, Balikpapan dan lainnya.
“Jadi pendatang yang masuk Kutim dari antar Kalimantan dan atau Kabupaten dan kota di Kaltim hanya terdapat 2.567 orang. Sedangkan yang masuk dari luar Kalimantan sebanyak 5.701 orang. Dengan total keseluruhan pendatang pada tahun 2017 ini sebanyak 8.150 orang,” ujar Kadisdukcapil, Januar Herlian Putra Lembang Alam.
Januar, mengaku, pada tahun 2017 ini antara warga pendatang dan pindah hampir seimbang. Hanya saja, sedikit lebih didominasi oleh warga yang keluar. Dari rilis tersebut, warga keluar Kutim untuk tingkat kabupaten dan kota, sebanyak 2.960 orang. Sedangkan dari luar Kalimantan sebanyak 6.527 orang. “Jadi secara keseluruhan yang pindah itu sebanyak 9.487 orang. Sedangkan yang datang 8.150 orang. Dengan perbedaan sebanyak 1.337 orang,” jelas Januar.
Ada beberapa sebab keluarnya warga Kutim kedaerah lain. Diantaranya, mencari pekerjaan diluar Kutim, mencari pekerjaan yang lebih baik, menempuh pendidikan, faktor pension kerja dan atau pindah tugas seperti halnya PNS, TNI, Polri atau swasta.
Sedangkan warga yang datang, juga disebabkan beberapa faktor seperti, mencari keberuntungan di Kutim dengan bekerja di tambang atau sawit, ikut keluarga, investasi, berdagang dan atau adanya penugasan dari kantor hingga faktor pecahan KK.
“Jadi semua itu sangat berpotensi. Hanya saja, belum ada penelitian akan hal itu. Yang jelas, itu semua merupakan salah satu warga datang dan pindah,” katanya.
Dibalik itu semua, yang paling terpenting saat ini ialah ketaatan warga dalam memberikan laporan pindah datang kepada Disdukcapil. Karena diketahui, banyak warga yang tidak mentaati aturan tersebut. “Data ini hanya yang terdata di Disdukcapil. Ini semua bagi warga yang taat lapor. Saya yakin, lebih dari itu. Karena masih banyak yang datang dan pindah namun tidak lapor,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: