bontangpost.id – Rapat koordinasi Pemkot Bontang dan instansi terkait menyangkut tatanan normal baru (The new normal) menghasilkan sejumlah keputusan. Selain membuka kembali rumah ibadah, kafe dan rumah makan juga diperbolehkan kembali beroperasi. Dengan catatan, tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Pengelola kafe dan rumah makan diwajibkan menyediakan tempat cuci tangan. Mesti lebih dari satu. Jarak meja dan kursi antarpengunjung harus dijaga. Minimal 1,5 meter. Ketika konsumen dan pengelola kafe bercengkrama, wajib menggunakan masker dan jaga jarak.
Dalam rapat ini, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni sempat merekomendasikan agar pengunjung kafe dibatasi hanya 10 orang. Namun keputusan akhir, tidak dibatasi selama sesuai protokol.
Keputusan ini disambut baik para pengelola kafe di Bontang. Mengingat dalam dua bulan terakhir mereka minim pemasukan. Bahkan harus merumahkan karyawan.
“Sebenarnya ini memberi kami harapan lah kegiatan bisa pulih. Mungkin tidak total seperti sebelum pandemi. Tapi setidaknya bisa membaik,” ujar pengelola Ngombe Cafe and Eatery Bontang, Nanda Saputri kepada bontangpost.id, Kamis (28/5/2020) siang.
Dijelaskan Nay– akrabnya– sejak pembatasan yang diberlakukan pemerintah sejak akhir Maret hingga new normal diberlakukan, catatan pendapatan kafe yang dikelolanya terus merosot.
Sebelum pandemi bisa meraup Rp 7 juta per hari. Sementara akhir pekan bahkan menyentuh angka Rp 10 juta. Namun karena pandemi dan pembatasan yang diberlakukan pemerintah, pendapatan menyusut hingga 70 persen.
“Selama pandemi sakit, Mbak. Bagaimana pun operasional juga tidak sedikit,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan pengelola Kedai Ngopi Coffee Bontang, Fitrah. Dikatakannya, regulasi dalam new normal sejatinya cukup adil. Pemerintah tidak melarang konsumen untuk mengkonsumsi makanan atau minuman di tempat, namun ada catatan yang harus dipatuhi pengusaha agar penyebaran virus tidak meluas.
Regulasi baru ini membuat Fitrah sedikit lebih optimistis. Sebelumnya dia sempat lesu akan masa depan kedai kopi milikinya. Sebab, ia. mendengar kabar bila pandemi kemungkinan berlangsung panjang. Bahkan hingga 2021 mendatang.
“Cukup senang dengan regulasi ini. Kami sadar dengan Covid-19 itu, dan pasti berusaha agar tempat kami tidak menjadi tempat penyebaran virus,” ungkapnya.
Baik Nay dan Fitrah, mengaku siap menjalankan seluruh protkol kesehatan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah selama masa percobaan awal tatanan normal baru di Bontang.
“Kalau soal kebersihan atau tempat cuci tangan kami jamin itu. Kalau diminta jaga jarak antar meja juga siap kami lakukan,” pungkas Nay. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post