bontangpost.id – Kesepakatan Pemerintah Kota Bontang untuk membuka kembali tempat ibadah ditanggapi suka cita oleh pengurus rumah ibadah.
Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Bontang, Pendeta Timotius Oko Yuri Widodo menerangkan pihaknya mengaku gembira dengan adanya keputusan ini. Dengan begitu bisa beribadah dengan sesama umat lainnya. “Kami bersyukur, itu tandanya pemkot dapat mengendalikan pandemi ini,” ungkapnya.
Timotius juga menyarankan agar penerapan pembukaan ini diikuti dengan sosialisasi dari pemkot kepada seluruh pengurus gereja, masjid, pura dan tempat ibadah lainnya, terkait protokol kesehatan apa saja yang perlu dilakukan. Salah satunya penyemprotan desinfektan, mengingat penyemprotan itu diperlukan cairan kimia yang komposisinya pas. Agar tidak berbahaya jika disemprotkan ke benda dan manusia.
“Kami siap saja menyediakan cairan disinfektan. Bahkan kalau pemerintah menyediakan yang tinggal pakai, biar semua sama, kami kerjakan sesuai standar yang ditetapkan,” ucap Timotius.
Namun Timotius mempertanyakan kondisi Bontang saat ini. Apakah sekarang bisa dipastikan semuanya baik. Pertanyaan itu muncul, karena dia tidak ingin ketika ada muncul kasus penyakit, membuat jemaah ketakutan dan rumah ibadah akan kembali ditutup. “Yang harus dijaga itu Bontang tetap hijau, agar tidak ada kasus-kasus Covid yang menyusul,” ucapnya.
Senada Sekretaris Pengurus Masjid Asy Syuhada Bontang Ikbal Sultan juga mengaku gembira setelah membaca berita bontangpost.id bahwa pemerintah telah menganjurkan untuk membuka kembali tempat ibadah.
Pihaknya siap untuk menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah mulai dari jaga jarak, pemakaian masker dengan membagikan masker kepada jamaah. Lalu penyemprotan desinfektan akan ditingkatkan dari semula dua hari sekali menjadi sehari sekali, dan tidak memakai pendingin ruangan serta membawa sejadah masiing-masing.
Pihaknya juga akan mensosialisasikan aturan tersebut kepada jamaahnya. “Saya sudah beli pengukur suhu tubuh, nanti sholat dzuhur saya akan pakai,” ucapnya.
Pihaknya juga telah memasang aturan tersebut di layar monitor yang tersedia di depan pintu masuk. Salah satunya mengimbau agar jemaah yang sakit untuk tidak salat di masjid terlebih dahulu.

Sementara, Ketua Parisadha Hindu Darma Indonesia PHDI Bontang Ketut Wirta mengatakan jika memang tempat ibadah boleh dibuka kembali, pihaknya akan mengikuti anjuran pemerintah dengan melaksanakan seluruh protokol kesehatan. “Kami ikuti saja,” katanya.
Namun dia berharap agar mendapatkan dukungan dari Pemkot Bontang. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, layaknya yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menyiapkan tandon air pencuci tangan di tempat umum setiap kelurahan. “Kami juga dari internal akan menyiapkan, tapi kalau pemerintah memberikan bantuan, ya, terima kasih,” ucapnya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda