bontangpost.id – Proses produksi seragam gratis untuk peserta didik baru jenjang SMP se-Kota Bontang hampir rampung. Presentase pengerjaannya pun saat ini mencapai 75 persen.
Kepada redaksi bontangpost.id, Sekretaris Disdikbud Bontang Saparudin mengatakan dari total produksi 3.250 seragam putih-biru SMP, saat ini dua ribu seragam SMP rampung dikerjakan. Dan diperkirakan selesai akhir Juni ini. Sedangkan progres produksi seragam untuk 3.456 pelajar SD masih tahap pengukuran.
“SD baru digarap karena mengikuti proses PPDB. Insyallah, Juli sudah selesai dikerjakan seragamnya,” akunya, Senin (19/6/2023).
Disebutkannya, proses quality control kain dan pengemasan seragam sekolah terpusat di sebuah penjahit Industri rumahan berlokasi di Jalan Mulawarman, Kelurahan Bontang Baru.
Home industri tersebutlah yang membawahi 100 penjahit lokal di Bontang dan bertanggung jawab dalam pengerjaan paket seragam kepada Pemkot Bontang.
“Secara teknis pengerjaan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Karena, tahun kemarin melibatkan tiga perusahaan yang menangani seragam. Sedangkan tahun ini hanya terpusat di satu perusahaan melalui penjahit yang ditunjuk,” paparnya.
Adapun, rencana penyaluran paket seragam gratis yang terdiri dari seragam, tas, dan sepatu kepada 6.706 pelajar SD dan SMP yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta ditargetkan sebelum September mendatang. Tepatnya pada tahun ajaran baru.
“Pastinya kapan saya belum tahu. Yang jelas kami maunya secepatnya. Paling tidak Juli kami target paket sudah dibagikan,” sambungnya.
Sementara itu, Pimpinan penjahit home industri Nur Hayati mengatakan bahwa kehadirannya untuk membantu mengakomodasi ratusan penjahit lokal khususnya mengajak penjahit rumahan untuk bergabung dalam pembuatan seragam sekolah.
Selain itu, tugas utamanya ialah menyediakan kebutuhan produksi. Meliputi kain seragam, benang, jarum, dan bahan lainnya. Bahan dasar seragam tersebut tak sepenuhnya diperoleh dari Kaltim. Tapi juga dari Pulau Jawa. Sebab ketersediaan beberapa bahan di Kaltim terbatas.
Bahan dasar seragam itulah yang kemudian dibagikan kepada ratusan penjahit lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan begitu, tidak ada alasan penjahit kekurangan kain seragam maupun bahan lainnya. Sebab sudah diukur sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Secara teknis bahan dasar seragam yaitu kain masih sama jenisnya seperti tahun lalu. Nah, jadi kain seragam itu sudah kami potong sesuai ukuran siswa yang telah diukur. Jadi satu paket gitu. Misal, satu plastik itu sudah ada kain bawahan maupun atasan seragam. Pokoknya penjahit itu tinggal menjahit saja,” bebernya.
Usai penjahit lokal merampungkan pembuatan seragam sekolah kemudian akan disetor ke penjahit home industri. Tujuannya untuk memeriksa kualitas jahitan. Setelah diperiksa barulah diantarkan ke Disdikbud Bontang dan disalurkan ke masing-masing sekolah.
“Iya. Bahannya dari sini dan kalau seragamnya sudah jadi dikembalikan lagi ke home industri ini,” timpalnya.
Dengan adanya program seragam gratis dari pemerintah ini, Nur Hayati mengaku banyak pekerja rumahan yang terbantu dan merasakan manfaat program tersebut. Itu sebabnya, ia masih membuka diri untuk penjahit rumahan ikut tergabung dalam program tersebut.
“Saya sudah terlibat di program ini sejak tahun kemarin. Dan banyak lulusan kursus menjahit di sini yang ikut aktif membantu pembuatan seragam. Dan insyallah, dengan ratusan penjahit sebelum jatuh tempo sudah selesai dikerjakan,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post