bontangpost.id – Pelabuhan Loktuan bakal mulai beroperasi pada 24 Maret. Namun demikian sejumlah ketentuan dikeluarkan. Utamanya berkaitan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona. Salah satunya mencakup potensi kerumunan.
Kasi Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Welly Zakius menuturkan salah satu poin yang ditekankan ialah pembatasan pengunjung di area pelabuhan. Nantinya pengantar atau penjemput penumpang hanya diperbolehkan maksimal dua orang.
“Supaya tidak ada kerumunan dalam skala banyak. Jadi kami mohon pengertian warga. Ini salah satu cara menekan adanya kerumunan,” kata Welly.
Khusus pengunjung dalam kategori penonton tidak ada ruang nantinya untuk melihat proses kedatangan dan keberangkatan penumpang. Petugas pun bakal disiapakan di beberapa titik. Mulai dari akses masuk area pelabuhan, gerbang kedatangan, dan pintu masuk ruang tunggu.
“Kalau yang tidak ada kepetingan jangan ke pelabuhan,” pintanya.
Pasalnya evaluasi akan dilakukan setelah beberapa pekan keberangkatan kapal. Mengacu pada tren kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Evaluasi akan dipaparkan oleh Dinas Kesehatan dalam rapat satgas.
“Kami berharap jangan sampai ada klaster pelabuhan setelah kedatangan ini. Jika melonjak kasusnya, maka ditutup lagi operasional pelabuhan,” ucapnya.
Disinggung mengenai ketersediaan lahan parkir, Dishub merasa cukup kapasitasnya. Sebab pemerintah pusat dan Pelni hanya mengakomodasi 50 persen dari kapasitas kapal. Rencananya untuk keberangkatan perdana pasca pandemi ialah KM Egon. Datang di hari tersebut sekira 14.00 Wita.
Diprediksi mobilitas penumpang memakan waktu dua jam. Tepat 16.00 Wita kapal dijadwalkan bertolak dari Pelabuhan Loktuan. Tujuan pelayarannya ialah Pare-Pare, Batu Licin, Surabaya, Lembar, dan Waingapu.
“Kalau parkir cukup. Kalau penumpukan penumpang langsung kami arahkan ke dua ruang tunggu yang disediakan,” tutur dia.
Bagi calon penumpang yang berasal dari Kutim, Kukar, atau Berau juga dapat beristirahat di ruang tunggu. Petugas akan mengatur jarak tempat tidur saat proses menunggu kedatangan kapal. Biasanya itu sudah mulai berangsur datang ke pelabuhan H-2 sebelum keberangkatan
“Tetap kami akan imbau keliling untuk menjaga prokes,” urainya.
Sebelumnya diberitakan, Dishub melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan fasilitas pemeriksaan rapid antigen mandiri di pelabuhan. Mengingat setiap penumpang diwajibkan mengantongi persyaratan tersebut dengan hasil non reaktif Covid-19.
Dipastikan pemeriksaan mandiri ini dapat dilakukan sehari sebelum keberangkatan. Dishub pun telah melampirkan jadwal keberangkatan kapal kepada pihak terkait. Mekanismenya mengikuti jam kerja petugas kesehatan. Mengenai biaya mengacu kepada standar yang telah dipatok pemerintah pusat.
Nantinya pemeriksaan berada di salah satu ruang di bagian belakang pelabuhan. Dishub pun telah melakukan skenario. Jika terdapat calon penumpang dengan hasil reaktif langsung diisolasi di ruangan khusus.
“Dishub akan segera hubungi pihak public service center (PSC) jika ada hasil reaktif,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post