“Saya sebagai pemerintah dan masyarakat merasa prihatin sekali dengan maraknya kasus narkotika di Bontang. Tetapi justru kami tak boleh lengah dan putus asa terkait masalah ini,” Basri Rase-Wakil Wali Kota Bontang- Ketua BNK Bontang
BONTANG – Semakin meluasnya peredaran narkoba di Kota Bontang membuat Badan Narkotika Nasional Kota (BNK) Bontang tak boleh lengah dan putus asa. Hal itu diutarakan oleh Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase yang juga menjabat Ketua BNK Bontang.
“Saya sebagai pemerintah dan masyarakat merasa prihatin sekali dengan maraknya kasus narkotika di Bontang. Tetapi justru kami (BNK, Red.) jangan lengah dan putus asa terkait masalah ini,” jelas Basri saat ditemui, Kamis (19/10) kemarin.
Kata Basri, saat ini peredaran narkoba di Bontang terbilang luar biasa. Bahkan, korban penyalahgunaan narkoba tidak sedikit yang masih di bawah umur dan para orang tua.
Meski demikian, Basri menyebutkan BNK Bontang dan Pemkot Bontang justru harus lebih kuat dalam rangka penanggulangan bahaya narkoba. “Kami harus semangat untuk melakukan itu, jangan sampai generasi muda menjadi generasi yang tidak punya masa depan alias generasi yang hancur,” ujar dia.
Selain kasus narkoba yang semakin luas peredarannya di Bontang, para remaja juga banyak yang menyalahgunakan lem, minuman berenergi serta alkohol untuk mabuk-mabukan. “Kami yakin, sebenarnya mereka tidak tahu bahayanya ngelem, ngoteng, dan aldo itu. Tetapi karena ketidaktahuan, mereka melakukannya,” ungkapnya.
Karena, lanjut Basri, banyak anak muda jaman sekarang yang berpikir jika tidak mengikuti mabuk-mabukan maka dianggap tidak gaul atau tidak modern. “Padahal sebenarnya pemikiran mereka yang keliru, makanya kami mengawasi mereka dan memberi perhatian bahwa itu bahaya bagi mereka bisa merusak masa depan mereka,” bebernya.
Disinggung banyaknya anak yang terlibat merupakan anak putus sekolah, Basri mengatakan akan tetap memberi bimbingan jika tertangkap. Jika mereka warga Bontang maka orang tuanya akan dipanggil. Namun jika bukan warga Bontang, pihaknya akan memulangkannya. “Jadi baik anak sekolah dan anak putus sekolah tetap kami bina dan sosialisasikan terkait bahaya narkoba serta barang lainnya yang merusak masa depan,” terang dia.
Basri berharap, seluruh masyarakat dan stakeholder untuk bersama-sama perang melawan narkoba. Pasalnya, narkoba merupakan musuh bersama. “Karena sudah terlalu banyak yang sudah jadi korbannya dan merasa rugi mengenal barang-barang tersebut,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: