SAMARINDA – Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim meresmikan Bandar Udara (Bandara) Internasional Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda pada tanggal 25 Mei mendatang, sepertinya belum sepenuhnya dapat dipastikan. Pasalnya, Pemerintah Kaltim menjadwal peresmian bandara tersebut dapat dilakukan Presiden Joko Widodo.
Kepala Dishub Kaltim, Salman Lumoindong menuturkan, berdasarkan informasi dari kementerian terkait, bisa jadi jadwal peresmian bandara akan mundur sampai bulan Juni mendatang. Pasalnya, saat ini belum ada kepastian apakah Presiden Jokowi bisa hadir meresmikan mega proyek tersebut.
“Itu pun masih sekadar rencana. Tergantung jadwal presiden. Kementerian sih rencananya bulan depan (Juni),” ungkap Salman, Senin (7/5) kemarin.
Salman mengaku, jika Bandara APT Pranoto dipaksanakan untuk diresmikan Mei ini, kemungkinan besar peresmiannya oleh Presiden Jokowi tidak akan dilaksanakan di Kaltim. Melainkan diresmikan bersamaan dengan beberapa proyek strategis nasional lainnya di pula Jawa.
“Tapi kami harapkan peresmian tetap dilaksanakan di sini. Bukan bersamaan dengan daerah lain. Nanti beliau (Presiden) akan mendarat di Bandara Temindung. Kemudian beliau akan meresmikan Bandara Maratua. Jadi ada dua bandara yang akan diresmikan,” ujarnya.
Kata Salman, penerbangan dan peresmian bandara masih menunggu penerbitan Sertifikat Bandar Udara (SBU) dari pemerintah pusat. SBU diperkirakan akan terbit pekan ini. Sehingga pada 24 Mei mendatang, Bandara APT Pranoto dapat melakukan penerbangan perdana.
“Mudah-mudahan nggak ada masalah. Jadi minggu ini bisa keluar SBU. Karena tim teknis sudah bekerja untuk itu,” harapnya.
Dia menambahkan, demi menunjang kelayakan dan kesiapan bandara melakukan penerbangan, saat ini tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sedang melakukan pengecekan kekuatan aspal runway. “Sudah empat hari mereka bekerja. Hanya sekadar pengecek saja. Jadi tidak tidak mempengaruhi penerbitan SBU,” bebernya.
Hanya saja, kualifikasi SBU akan menentukan jenis pesawat yang akan dilayani Bandara APT Pranoto. Karena itu, untuk penerbangan perdana, terlebih dulu pihaknya akan menggunakan pesawat Ekspress Air. “Jadi belum ada rute lain. Untuk penerbangan antar daerah, masih belum ada kejelasan. Masih seperti di Bandara Temindung,” ujarnya.
Setelah dilakukan penerbangan perdana, berikutnya Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak akan meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Angkasa Pura (AP). MoU tersebut disepakati untuk mengawali penyerahan pengelolaan bandara pada PT AP.
“Surat masuk untuk rencana penandatanganan MoU sudah ada di meja Pak Gubernur pada Jumat (4/5) kemarin. MoU itu hanya kerja sama dalam bentuk umum. Soal teknisnya ada di PKS (Perjanjian Kerja Sama, Red.),” ungkapnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post