BONTANG – Hari Buruh atau dikenal dengan sebutan May Day di Bontang dipastikan tak ada aksi unjuk rasa alias demo. DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Cabang Bontang mengimbau agar para pekerja lebih mengutamakan menjaga kondusifitas Bontang untuk memudahkan investor masuk ke Bontang.
Ketua DPC SPSI Cabang Bontang Nurhan mengatakan, sampai saat ini, tidak ada instruksi dari pusat untuk unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei mendatang.
Pasalnya, di tengah zaman krisis ekonomi saat ini, untuk menurunkan massa tidaklah mudah. “Karena menurunkan massa yang banyak itu membutuhkan anggaran, sedangkan dari pusat saja tidak ada instruksinya, karena ini organisasi terpusat,” jelas Nurhan saat dihubungi, Sabtu (29/4) kemarin.
Karena tak ada instruksi dari pusat, maka secara serentak di seluruh Indonesia pun tidak ada kegiatan unjuk rasa. Nurhan juga mengatakan, pihaknya sempat mengajukan bantuan anggaran ke pemerintah untuk peringatan May Day. Namun, di tengah kondisi keuangan yang defisit, pemerintah pun tak bisa membantu.
Sehingga peringatan May Day lebih ditekankan agar menjaga kondusifitas Bontang. “Para pekerja diharapkan bekerja dengan baik, karena soal upah, kami dari Dewan Pengupahan sudah memperjuangkan dan mendapat hasil yang terbaik, nilai UMK sebesar Rp 2,4 jutaan sudah bagus di Bontang, tinggal bekerjanya,” terang dia.
Nurhan mengimbau karena tak ada instruksi dari pusat, sebaiknya jangan ada pekerja yang melakukan aksi. Pasalnya, semua harus membantu menjaga kondusifitas Kota Bontang untuk kebaikan bersama. Jika Bontang kondusif, tentu investor akan tertarik dan berdampak baik bagi masyarakat Bontang termasuk para pekerja.
“Jaga kondusifitas Bontang, karena Bontang milik kita semua. Jangan ada kegiatan orasi tanpa instruksi dari Ketua DPC SPSI Bontang,” pintanya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: