SANGATTA – Pemerintah Kecamatan yang terdiri dari Camat Busang, Muara Ancalong, Muara Bengkal, Long Mesangat dan Batu Ampar dikumpulkan Wakil Bupati (Wabup) Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang, Selasa (17/1) kemarin. Mereka dikumpulkan dalam rangka membahas penangganan kerusakan Jalan poros Busang-Long Mesangat yang saat ini kondisinya cukup memprihatinkan.
Menurut Wabup Kutim Kasmidi, rapat tersebut sebagai tindaklanjut atas laporan masyarakat di hulu Kutim, terkait kondisi jalan pedalaman yang telah rusak parah. Bahkan sebagian besar dari jalan tersebut sudah seperti kubangan lumpur akibat diguyur hujan.
Selain itu, katanya, seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, Pemerintah Kutim akan meminta partisipasi semua perusahaan yang beroperasi di beberapa kecamatan di daerah tersebut, khususnya untuk perbaikan jangka pendeknya.
“Tentunya, semua perusahaan yang berada di daerah itu wajib membantu, karena kebanyakan kendaraan perusahaan juga beroperasi di daerah itu, sehingga kerusakan jalan tidak bisa dipungkiri akibat dipengaruhi kendaraan sawit yang melintas di situ,” sebutnya, kemarin.
Katanya, karenanya pihaknya akan kembali mengadakan rapat akbar bersama Camat dan seluruh perusahaan yang akan bertempat di Desa Batu Balai, Kecamatan Muara Bengkal pada Sabtu (21/1) mendatang.
Dirinya berharap perusahaan bisa memberikan kontribusinya. Seperti apa bentuk bantuannya, lanjutnya, nanti akan dibahas, apakah itu bantuan batu untuk agregat jalan, anggaran perbaikan atau bantuan lain.
“Nantinya kami serahkan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim untuk membantu mobilisasi beberapa alat berat yang bisa dijangkau. Sya juga sudah meminta staf di DPU Kutim untuk meninjau langsung titik mana yang paling parah dan jadi prioritas perbaikan,” tuturnya.
Adapun untuk rencana jangka panjang, Kasmidi mengaku, pihaknya akan berkoordinasi terlebid dahulu dengan masyarakat dan para camat, serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim perihal peminjaman HTI sebagai perlintasan jalan warga. Sehingga APBD bisa masuk untuk membangun.
“Untuk penangganan jangka panjangnya, tentunya tetap akan kami upayakan. Namun yang jelas, untuk saat ini kami berusaha mencarikan solusi tercepatnya. Karena masyarakat tidak bisa menunggu proses administrasi yang berbelit-belit dan panjang,” katanya.
Meski begitu, politisi Golkar Kutim ini mengakui, Pemerintah Kutim telah memasukan pembangun jalan pedalaman dalam skema pembiayaan Multiyeras Contact (tahun jamak). Hanya saja, perencanaan itu baru apat dilaksanakan pada akhir tahun ini, karena ada banyak administrasi yang harus dirampungkan.
“Untuk sementara ini, kami minta masyarakat dapat bersabar dulu. Saya sendiri bisa merasakan betapa sulitnya masyarakat ketika jalan-jalan di daerah hulu rusak dan berlumpur. Aktifitas dan ekonomi masyarakat terganggu karena kerusakan jalan,”ujarnya. (drh)